MANTRA SUKABUMI - Sebuah kelompok konservatif pada hari Senin menolak tuntutan hukum penipuan pemilih yang diajukannya di empat negara bagian beberapa hari setelah pemimpin kelompok itu membuat tuduhan tak berdasar yang mempertanyakan integritas pemilihan.
Pengacara True the Vote mengajukan pemberitahuan untuk menutup kasus di Georgia, Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania kurang dari seminggu setelah menggugat di keempat negara bagian.
Jim Bopp Jr, seorang pengacara untuk grup tersebut, menolak untuk mengatakan mengapa mereka mengakhiri tuntutan hukum mereka, tetapi mengonfirmasi tidak ada kasus lain yang tertunda dari grup tersebut.
Baca Juga: Prihatin Kasus Virus Corona, WHO: Optimis Alat Baru Bisa Atasi
Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini
Baca Juga: Donald Trump Siap Tarik Pasukannya di Afghanistan, Meskipun Pentagon Miliki Tim Baru
Tindakan tersebut menyoroti pilihan hukum yang semakin menipis yang dimiliki oleh Presiden AS Donald Trump ketika dia terus bersikeras dengan melawan bukti yang berlebihan, bahwa penipuan membuatnya kehilangan pemilihan yang dia klaim telah menang.
Berbasis di Houston, True the Vote adalah salah satu dari beberapa kelompok konservatif yang mencoba menebar keraguan tentang kemenangan Presiden terpilih Joe Biden. Mengikuti jejak Trump, pendiri True the Vote Catherine Engelbrecht menuduh bahwa Biden memenangkan penghitungan suara ilegal tanpa memberikan bukti, seperti dilansir mantrasukabumi.com dari The Times of Israel.
"Yang kami inginkan hanyalah fakta sehingga kami dapat menentukan di mana kerentanan dalam sistem pemilu ada dan mengambil langkah untuk memperbaikinya, terlepas dari hasil akhirnya" kata Engelbrecht dalam pernyataan Jumat mengumumkan gugatan kelompok itu di Wisconsin.