Menurut dr Zaidul Akbar, sel-sel mati itu banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) yang menjadi penyebab penyakit.
Protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya.
"Sebagai kesimpulan dari riset ini, dokter Yoshinori Ohsumi menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktek melaparkan diri (PUASA) dua atau tiga kali dalam seminggu," imbuhnya.
Penelitian tersebut diketahui telah memenangkan penghargaan Nobel Kedokteran kepada dokter Yoshinori Ohsumi atas riset yang ia namakan Autophagi.
"Bagi Muslim, disunnahkan puasa Senin dan Kamis, dan puasa sunnah yang lain dan diwajibkan bagi yang berpuasa selama 1 bulan di Ramadhan," katanya.
Artinya bahwa konsep Autopaghi sesungguhnya sudah disarankan sejak 15 abad yang lalu oleh Rasulullah, masyarakat hanya tinggal mempraktekkannya dengan tata cara puasa yang benar.
Selain hal di atas tadi itu, juga terjadi Autolisis, yakni tubuh merasa kaget pada jam 12 sampai dengan 18 kita akan merasa lemas.
"Bersyukurlah Karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita," kata dr Zaidul Akbar.