Konsep Dahsyat Puasa Menurut dr Zaidul Akbar: Orang Lapar Bentuk Protein Khusus Dalam Tubuh

- 19 Agustus 2021, 10:36 WIB
dr. Zaidul Akbar jelaskan konsep dahsyat mengenai puasa bagi tubuh
dr. Zaidul Akbar jelaskan konsep dahsyat mengenai puasa bagi tubuh /Tangkap layar Youtube.com/ dr. Zaidul Akbar Official

MANTRA SUKABUMI - Pakar kesehatan dr Zaidul Akbar menjelaskan konsep dahsyat dalam puasa bagi tubuh manusia.

Hal tersebut disampaikan dr Zaidul Akbar melalui akun Instagram pribadinya pada Kamis, 18 Agustus 2021. Menurutnya orang yang lapar akan membentuk protein khusus dalam tubuhnya.

Hak itu disebut dengan konsep autophagi yaitu membuat tubuh lapar. Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar.

Baca Juga: Amalan yang Dibaca Mbah Moen Setelah Shalat Magrib dan Subuh Agar Diangkat Derajatnya

Baca Juga: RS Darurat Covid-19 di Boyolali Hanya Rawat 1 Pasien, Ganjar Pranowo: Doa Saya Tidak Ada Pasien

"Sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yg sdh tdk beguna lagi atau sel2 yang telah rusak / mati, agar tidak jd sampah dlm tubuh," ujar dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar menjelaskan sel-sel mati tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu yang bisa membahayakan tubuh. Karena itu tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri.

Ia melanjutkan, Ilmuwan bernama Yoshinori Ohsumi telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar (puasa) dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom.

"Autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa membahayakan tubuh untuk dikeluarkan," bebernya.

Menurut dr Zaidul Akbar, sel-sel mati itu banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) yang menjadi penyebab penyakit.

Protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Vaksin Sinovac dan Sinopharm Efektif Terhadap Varian Delta, dr Adam: Penelitian dari China

"Sebagai kesimpulan dari riset ini, dokter Yoshinori Ohsumi menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktek melaparkan diri (PUASA) dua atau tiga kali dalam seminggu," imbuhnya.

Penelitian tersebut diketahui telah memenangkan penghargaan Nobel Kedokteran kepada dokter Yoshinori Ohsumi atas riset yang ia namakan Autophagi.

"Bagi Muslim, disunnahkan puasa Senin dan Kamis, dan puasa sunnah yang lain dan diwajibkan bagi yang berpuasa selama 1 bulan di Ramadhan," katanya.

Artinya bahwa konsep Autopaghi sesungguhnya sudah disarankan sejak 15 abad yang lalu oleh Rasulullah, masyarakat hanya tinggal mempraktekkannya dengan tata cara puasa yang benar.

Selain hal di atas tadi itu, juga terjadi Autolisis, yakni tubuh merasa kaget pada jam 12 sampai dengan 18 kita akan merasa lemas.

Baca Juga: Mantan Ketua MK Sampaikan Kabar Duka, Hamdan Zoelva: Saya Kaget, Beliau Tidak Pernah Absen Shalat Malam

"Bersyukurlah Karena berarti akan dimulai satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita," kata dr Zaidul Akbar.

"Proses itu adalah AUTOLISIS yaitu proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita,"

"Bayangkan, kalau kita lagi gak puasa, organ pencernaan kita hampir ga pernah berhenti bekerja, setiap kita makan," pungkasnya.***

Editor: Andriana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah