MANTRA SUKABUMI - Pandemi global virus Corona baru (COVID-19) masih belum ada titik akan berakhir dalam waktu dekat.
Seluruh negara di dunia yang terpapar virus Corona terus berupaya memerangi penyebaaran dan penularan wabah penyakit mematikan ini.
Para ilmuan dan peneliti terus berjibaku mempelajari virus Corona baru ini, bagaimana virus menular, bagaiman virus berkembang, dan yang paling utama bagaimna virus ini dapat mati dan tak menjangkiti pada manusia.
Ada beberapa laporan menyebutkan bahwa manusia yang terpapar virus Corona itu dikarenakan tubuhnya kekurangan Vitamin D, sehingga rentan terjangkit virus.
Baca Juga: Berasa Tidak PSBB, Jalan Raya Siliwangi Palabuhanratu Macet
Dalam hal ini, para lmuwan tengah meneliti data global dari pandemi virus Corona dan menyimpulkan adanya korelasi kuat antara kekurangan Vitamin D dengan tingkat kematian. Seperti diketahui, Vitamin D banyak diperoleh dari paparan sinar matahari, termasuk dengan cara berjemur.
Dilansir dari situs Reuters, tim peneliti yang dipimpin oleh Northwestern University menganalis statistik data dari rumah sakit dan klinik di seluruh negara bagian Eropa, Barat, Amerika, Inggris dan sebagainya.
Mereka mencatat, bahwa pasien dari negara-negara dengan tingkat kematian Covid-19 yang tinggi, seperti Italia, Spanyol dan Inggris, memiliki tingkat konsumsi vitamin D yang lebih rendah.
Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Senin (11/05/2020): Kasus Kematian Mendekati Angka 1000 orang