Ternyata Hari Rabu Miliki 2 Waktu Mustajab Untuk Doa, Simak Penjelasannya

25 November 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi Doa /mantrasukabumi.com/Andi Syahidan

MANTRA SUKABUMI – Hari rabu ternyata memiliki waktu yang istimewa yang mana pada waktu tersebut, di anjurkan untuk berdoa.

Doa yaitu salah satu cara kita untuk berkomunikasi dengan Allah SWT agar apa yang kita cita-citakan dan inginkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT.

Dalam sebuah hadis dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhuma, “Rasulullah SAW bersabda berdoa tiga kali di Masjid Al Fath, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

Baca Juga: Mengejutkan, Menteri KKP Edhy Prabowo Dilaporkan Ditangkap KPK, Rabu Dini Hari

Suatu ketika pada hari Rabu, doanya beliau dikabulkan, yaitu diantara dua sholat, hal ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau.

Jabir mengatakan, ‘Setiap kali ada perkara penting yang berat, maka saya memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mengetahui doa saya dikabulkan.”

Riwayat lain menjelaskan, Jabir mengatakan,“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar."

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bukhari dalam Adabul Mufrad, dan al-Baihaqi dalam Syuabul Iman)
Hadis ini diamalkan oleh sebagian dari ulama hambali serta yang lainnya. Mereka memilih waktu hari rabu itu untuk memperbanyak doa. Sebagaimana keterangan Jabir. Dan tidak dinukil dari Jabir bahwa beliau memilih tempat (masjid Fath) untuk berdoa. Namun beliau memilih waktunya.

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. al-Iqtidha, 2/344), Al Baihaqi setelah membawakan hadits ini dalam Syu’abul Iman, juga mengatakan :

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Baca Juga: Live Streaming KAJIAN ISLAM dan Profil Ustad Abu Yahya Badrussalam, Ngaji Online di RODJA TV

“Hendaknya bersengaja berdoa di waktu, keadaan dan tempat yang besar kemungkinan diijabahnya secara sempurna. Diantara waktu yang mustajab adalah antara zuhur dan ashar di hari Rabu."

Syaikh Al Albani juga berkata:
“Kalau saja bukan karena Sahabat yang memberikan faedah kepada kita, yakni bahwasannya doa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pada saat itu yang dimaksud adalah hari Rabu (dimana tentunya yang menyaksikan langsung tidaklah sama seperti orang yang tidak hadir langsung), maka kami akan katakan bahwa hanya kebetulan saja Rasulullah diijabah doanya di hari Rabu.

Namun ketika sahabat Jabir ini mengamalkan juga apa yang dilihatnya dari Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, pada hari dan waktu yang sama, kemudian juga dikabulkan. Maka perkara ini kita pahami melalui perantaraan beliau bahwa amalan ini sunnah ta’abudiyah bukan kebetulan saja” (Syarh Shahih Al Adabul Mufrad karya Syaikh Husain Al Awaisyah).**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler