MANTRA SUKABUMI - Setiap surah dalam Al Quran terdapat keutamaan, diantaranya Surat Al-Waqiah yang sering diidentikkan dengan kekayaan dan kelapangan rizki.
Akan tetapi, tidak hanya sekedar kekayaan yang akan anda dapatkan saat membacakan surah Al Waqiah, namun juga dengan membacakan surat lainnya.
Namun kemustajaban dari surah Al-Waqiah ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi, sebab sudah banyak orang yang berhasil membuktikan manfaat dari surat ini.
Jika anda ingin juga membuktikan manfaat dari Surat Al Waqiah ini, maka jangan sungkan untuk mulai membaca Surat Al-Waqiah.
Surah Al Waqiah merupakan surah ke-56 yang ada di dalam juz ke-27. Dalam Surat Al-Waqiah ini terdapat ayat sebanyak 96 dan dinamakan Surat Al-Waqiah karena sesuai dengan ayat yang pertama yakni al-waqiah atau memiliki arti kiamat.
Sedangkan isi dari Surat Al-Waqiah menceritakan tentang bagaimana hari kiamat tersebut akan terjadi dan juga balasan bagi orang mukmin dan juga orang kafir.
Berikut ini bacaan Surat Al-Waqiah ayat 1-96 Arab, latin, dan artinya dalam Bahasa Indonesia.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ
iżā waqa'atil-wāqi'ah
Apabila terjadi hari Kiamat,
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ
laisa liwaq'atihā kāżibah
terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal).
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
khāfiḍatur rāfi'ah
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).
اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ
iżā rujjatil-arḍu rajjā
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ
wa bussatil-jibālu bassā
dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya,
فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ
fa kānat habā`am mumbaṡṡā
maka jadilah ia debu yang beterbangan,
وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ
wa kuntum azwājan ṡalāṡah
dan kamu menjadi tiga golongan,
فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ
fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah
yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,
وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ
wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah
dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,
وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ
was-sābiqụnas-sābiqụn
dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga).
اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ
ulā`ikal-muqarrabụn
Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),
فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ
fī jannātin-na'īm
Berada dalam surga kenikmatan,
ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ
ṡullatum minal-awwalīn
segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ
wa qalīlum minal-ākhirīn
dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian.
عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ
'alā sururim mauḍụnah
Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,
مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ
muttaki`īna 'alaihā mutaqābilīn
mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan.
Baca Juga: Macam-macam Puisi di Hari Persahabatan Sedunia yang Cocok Dishare di Sosial Media
يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ
yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ
bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma'īn
dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,
لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ
lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ
wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn
dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ
wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn
dan daging burung apa pun yang mereka inginkan.
وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ
wa ḥụrun 'īn
Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,
كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ
ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn
laksana mutiara yang tersimpan baik.
جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
jazā`am bimā kānụ ya'malụn
Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.
Baca Juga: Macam-macam Puisi di Hari Persahabatan Sedunia yang Cocok Dishare di Sosial Media
لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ
lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā
Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,
اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا
illā qīlan salāman salāmā
tetapi mereka mendengar ucapan salam.
وَاَصْحٰبُ الْيَمِينِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ
wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn
Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu.
فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ
fī sidrim makhḍụd
(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ
wa ṭal-ḥim manḍụd
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ
wa ẓillim mamdụd
dan naungan yang terbentang luas,
وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ
wa mā`im maskụb
dan air yang mengalir terus-menerus,
وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ
wa fākihating kaṡīrah
dan buah-buahan yang banyak,
لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ
lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah
yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,
وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ
wa furusyim marfụ'ah
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ
innā ansya`nāhunna insyā`ā
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,
Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Badminton Semifinal Olimpiade Tokyo 2020, The Dadies Optimis Menang
فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ
fa ja'alnāhunna abkārā
lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,
عُرُبًا اَتْرَابًاۙ
'uruban atrābā
yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,
لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ
li`aṣ-ḥābil-yamīn
untuk golongan kanan,
ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ
ṡullatum minal-awwalīn
segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ
wa ṡullatum minal-ākhirīn
dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.
وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ
wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl
Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ
fī samụmiw wa ḥamīm
(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,
وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ
wa ẓillim miy yaḥmụm
dan naungan asap yang hitam,
لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ
lā bāridiw wa lā karīm
tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Baca Juga: Bikin Haru, Bapak-bapak Pedagang Cilok Menangis Saat Pembeli Ini Bayar dengan Harga Rp300 Ribu
اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ
innahum kānụ qabla żālika mutrafīn
Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,
وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ
wa kānụ yuṣirrụna 'alal-ḥinṡil-'aẓīm
dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,
وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ
wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn
dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?
اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ
a wa ābā`unal-awwalụn
Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”
قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ
qul innal-awwalīna wal-ākhirīn
Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,
لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ
lamajmụ'ụna ilā mīqāti yaumim ma'lụm
pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.
ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ
ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn
Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!
لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ
la`ākilụna min syajarim min zaqqụm
pasti akan memakan pohon zaqqum,
فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ
fa māli`ụna min-hal-buṭụn
maka akan penuh perutmu dengannya.
فَشَارِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ
fa syāribụna 'alaihi minal-ḥamīm
Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
فَشَارِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ
fa syāribụna syurbal-hīm
Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.
هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ
hāżā nuzuluhum yaumad-dīn
Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”
نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ
naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn
Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?
اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ
a fa ra`aitum mā tumnụn
Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.
ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخَالِقُوْنَ
a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn
Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ
naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn
Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,
عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
'alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta'lamụn
untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ
wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn
Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Baca Juga: Macam-macam Puisi di Hari Persahabatan Sedunia yang Cocok Dishare di Sosial Media
اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ
a fa ra`aitum mā taḥruṡụn
Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?
ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزَّارِعُوْنَ
a antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn
Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?
لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ
lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn
Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,
اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ
innā lamugramụn
(sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,
بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ
bal naḥnu mahrụmụn
bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”
اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ
a fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn
Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?
ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ
a antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn
Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ
lau nasyā`u ja'alnāhu ujājan falau lā tasykurụn
Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?
اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ
a fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn
Maka pernahkah kamu memperhatikan tentang api yang kamu nyalakan (dengan kayu)?
ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ
a antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn
Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?
نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ
naḥnu ja'alnāhā tażkirataw wa matā'al lil-muqwīn
Kami menjadikannya (api itu) untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ
fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.
فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ
fa lā uqsimu bimawāqi'in-nujụm
Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ
wa innahụ laqasamul lau ta'lamụna 'aẓīm
Dan sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang besar sekiranya kamu mengetahui,
Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Badminton Semifinal Olimpiade Tokyo 2020, The Dadies Optimis Menang
اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ
innahụ laqur`ānung karīm
dan (ini) sesungguhnya Al-Qur'an yang sangat mulia,
فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ
fī kitābim maknụn
dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),
لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ
lā yamassuhū illal-muṭahharụn
tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.
تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ
tanzīlum mir rabbil-'ālamīn
Diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
اَفَبِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَنْتُمْ مُّدْهِنُوْنَ
a fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn
Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur'an),
وَتَجْعَلُوْنَ رِزْقَكُمْ اَنَّكُمْ تُكَذِّبُوْنَ
wa taj'alụna rizqakum annakum tukażżibụn
dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya).
فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ
falau lā iżā balagatil-ḥulqụm
Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,
وَاَنْتُمْ حِيْنَىِٕذٍ تَنْظُرُوْنَۙ
wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn
dan kamu ketika itu melihat,
وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ
wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
فَلَوْلَآ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَۙ
falau lā ing kuntum gaira madīnīn
maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
تَرْجِعُوْنَهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
tarji'ụnahā ing kuntum ṣādiqīn
kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?
فَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ
fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn
Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),
فَرَوْحٌ وَّرَيْحَانٌ ەۙ وَّجَنَّتُ نَعِيْمٍ
fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na'īm
maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.
وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۙ
wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn
Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
فَسَلٰمٌ لَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ
fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn
maka, “Salam bagimu (wahai) dari golongan kanan!” (sambut malaikat).
وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِيْنَ الضَّاۤلِّيْنَۙ
wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn
Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,
فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيْمٍۙ
fa nuzulum min ḥamīm
maka dia disambut siraman air yang mendidih,
Baca Juga: Biodata dan Profil Asmirandah Lengkap Umur, Agama, Hobi, Profesi dan Akun Instagram
وَّتَصْلِيَةُ جَحِيْمٍ
wa taṣliyatu jaḥīm
dan dibakar di dalam neraka.
اِنَّ هٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِيْنِۚ
inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn
Sungguh, inilah keyakinan yang benar.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ
fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.***