Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 18-19 Agustus, Berikut Keutamaan Lengkap dengan Niatnya

17 Agustus 2021, 21:00 WIB
Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 18-19 Agustus, Berikut Keutamaan Lengkap Dengan Niatnya./ /Pexels/Tim Fuzail//Pexels/Tim Fuzail

 

MANTRA SUKABUMI - Muharram merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, yang mana didalamnya ada beberapa keutamaan.

Salah satu keutamaan dalam bulan Muharram yaitu disunnahkan yaitu puasa.

Bulan Muharram disebut sebagai bulan baik melaksanakan puasa sunnah. Dijelaskan dalam hadist Riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda :

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

"Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah pada bulan Allah yaitu, Muharram." (HR. Muslim).

Puasa yang disunnahkan dibulan Muharram yaitu Puasa Tasua, Puasa Asyura dan Puasa Yaumil Bidh.

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut jadwal puasa yang disunnahkan pada bulan Muharram sesuai kalender tahun 2021 :

- Puasa Senin Kamis, dapat dilaksanakan setiap minggu pada hari Senin dan Kamis

- Puasa Tasu'a 9 Muharram 1443 H jatuh pada tanggal 18 Agustus 2021

- Puasa Asyura 10 Muharram 1443 H jatuh pada tanggal 19 Agustus 2021

- Puasa Ayyamul Bidh 13, 14, 15 Muharram 1442 H jatuh pada tanggal 22, 23, 24 Agustus 2021.

Puasa Senin Kamis dan Puasa Ayyamul Bidh merupakan dua puasa sunnah yang bisa dikerjakan setiap minggu dan setiap bulan.

Sementara Puasa Tasua dan Puasa Asyura merupakan dua puasa sunnah yang khusus dilaksanakan hanya di bulan Muharram.

Terdapat keistimewaan melaksanakan Puasa Tasua dan Puasa Asyura sebagaimana dijelaskan dalam hadist.

Simak keutamaan sekaligus niat, dua puasa sunnah tersebut:

Puasa Tasua

Puasa sunnah di Bulan Muharram berdasar pada hadits Abu Hurairah yang berbunyi, “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya, setelah ramadhan puasa dibulan apa yang lebih afdhal..? Nabi menjawab: "Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram", (HR. Ibnu Majjah).

Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

“Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Asyura 10 Muharram, Berikut 12 Keutamaan dan Amalan Sunnahnya

Puasa Asyura

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayat Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Asyura".***

 

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler