Gus Baha: Asal Mati Mukmin, Sebesar Apapun Dosa Anda akan Diampuni dan Selamat, Begini Caranya

20 Agustus 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi, Gus Baha: Asal Mati Mukmin, Sebesar Apapun Dosa Anda akan Diampuni dan Selamat, Begini Caranya /Instagram/@ngajigusbaha

MANTRA SUKABUMI - Dalam tausiahnya, Gus Baha atau Kiyai Ahmad Bahuddin Nursalim menjelaskan cara agar diampuni dosa dan diselamatkan dari neraka.

Kalimat tauhid yang ikhlas disebut Gus Baha bisa menjadi wasilah mendapat ampunan Allah SWT.

Namun yang menjadi masalah kata Gus Baha, orang yang terlanjur nakal itu kalimah tauhidnya bisa rusak.

Baca Juga: Gus Baha Ceritakan Kisah Rasulullah Tiba-tiba Shalati Mayit yang Masih Punya Hutang, Ternyata Ini Alasannya

Pasalnya, ia tak menghargai kalimah tauhid dan berpontensi mati dalam keadaan suul khatimah.

"Masalahnya orang yang terlanjur nakal itu terkadang Laa Ilaaha Illallah nya rusak, kebetulan matinya suul khatimah, karena tak menghargai Laa Ilaaha Illallah", ujar Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Santri Official pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Meski begitu, Gus Baha mengatakan sebesar apapun dosa jika mati dalam keadaan mukmin kemungkinan akan diampuni Allah.

"Sebetulnya asal Anda matinya mukmin, dan sebesar apapun dosa Anda akan tetap punya kemungkinan diampuni", tuturnya.

Oleh karenanya, kalimat tauhid harus benar-benar dipeliharan, karena dengan kalimah tersebut bisa menjadi penolong nanti.

Lebih lanjut Gus Baha mengisahkan seorang hamba yang selamat dari neraka karena kalimat tauhid.

Gus Baha juga sampaikan cara membaca kalimat tauhid (Laa Ilaaha Illallah) dengan ikhlas agar menjadi wasilah dapat ampunan Allah.

Karena seperti yang dikatakan Gus Baha, kalimat tauhid yang bisa jadi syafaat atau penolong dari neraka adalah yang diucapkan dengan ikhlas.

Baca Juga: Gus Baha: Ingin Diampuni Dosa? Lakukan 3 Amalan Sederhana Ini, Salah Satunya Menunggu Shalat

Kisah tersebut dikutip Gus Baha dari hadits musnad Ahmad, diceritakan ada seseorang yang dihisab di depan umum.

Jadi jika Allah ingin mempermalukan orang itu dihisabnya di depan umum.

Setelah dibuka dokumen kesalahannya, sepanjang mata memandang hanya berisi catatan kesalahan. Terdapat 99 kesalahan yang membentang.

Allah bertanya: "apakah ada yang salah dengan dokumen (buku catatan amal) ini, apakah engkau punya sanggahan?".

"Tidak, saya tidak punya sangkalan. Memang semuanya saya lakukan secara sadar, dan semua itu salah", (kata sang hamba).

Malaikat lantas menggelandangnya ke neraka. Dia (hamba) mau saja karena yakin ahli neraka.

Kemudian Allah berkata "urungkan (cancel) dulu, kamu punya kebaikan satu, yaitu ucapanmu Laa Ilaaha Illallah secara ikhlas"

"Kuncinya ikhlas, pernahkah kamu mengucapkan Laa Ilaaha Illallah ikhlas?" Tanya Gus Baha.

Akhirnya dia (hamba) hanya punya satu kebaikan: Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas.

"Yang mahal itu ikhlasnya. Tanpa ada perintah dan macam-macam", ucap Gus Baha.

"Kalau Laa Ilaaha Illallah kalian itu gak ikhlas, ya karena motivasinya biar masuk surga", kata Gus Baha.

"Membaca Laa Ilaaha Illallah biar tidak masuk neraka juga gak ikhlas, kau menjadikannya tameng neraka", ucapnya.

"Latihlah ikhlas dengan ilmu. Semisal kau resapi Laa Ilaaha Illallah dengan andaikan tidak ada surga dan neraka, tuhan tetaplah Allah semata",

"Allah menjadi tuhan itu permanen. Kendati surga-neraka tidak diciptakan, tuhan cuman Allah",

Baca Juga: Gus Baha: Gak Usah Ajak Tahajjud Orang yang Tiduri Istri, Karena Tidur itu Ibadah, malah Bisa Hindari Gosip

Kemudian Gus Baha pun melanjutkan kisah tadi:

Kemudian didatangkan bithaqah ( sebuah kotak ), oleh tuhan di taruh di mizan.

Yang satu bandulan mizan itu diisi seluruh kesalahan, satu bandulan lagi berisi Laa Ilaaha Illallah.

Kemudian malaikat ditanya: "Mungkin tidak kalimat Laa Ilaaha Illallah bisa kalah berat dengan dosa-dosanya?"

"Akhirnya ya tidak ada yang lebih berat dari nama Allah, bisa kalah dari semua dosa tadi", ucap Gus Baha.

"Apa kalian ikhlas kalimat Laa Ilaaha Illallah bisa kalah dengan dunia seisinya?" Tanya Gus Baha kepada santrinya.

"Gak mungkin kan?, karena secara logika tidak mungkin Allah bisa kalah dengan selainnya", pungkasnya.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler