MANTRA SUKABUMI - Dalam ceramahnya, Gus Baha kali ini mengungkap bahasa cinta seorang makhluk kepada Allah.
Kata Gus Baha rasa cinta seorang makhluk kepada Allah diungkapkan melalui hal yang sangat sederhana.
Bahkan Gus Baha mengatakan ketika Nabi Musa memukul orang tersebut, Allah langsung menyalahkan dan menegur Nabi Musa.
Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru
"Nabi Musa itu dua kali disalahkan Allah SWT karena mukul orang, " ujar Gus Baha, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dikanal YouTube Agus Mujib pada Sabtu 25 September 2021.
Diceritakan Gus Baha suatu ketika ada seorang penjual perlengkapan kuda yang menjadi Wali Allah karena berdoa ini.
"Ada orang penjual perlengkapan kuda jadi walinya Allah SWT itu sebab kalau berdoa wiridannya gini, " tambah Gus Baha.
"Ya Allah kalau engkau mau pergi dan butuh kuda pesan saja sama saya, nanti pelayanannya saya bikin yang terbaik, " kata Gus Baha ketika mengatakan do'a seorang penjual perlengkapan kuda.
"Kalau engkau mau pergi saya siapkan sepatu, " tambah orang penjual perlengkapan kuda tersebut ketika berdoa.
Baca Juga: Gus Baha: Kopi dan Rokok itu Tak ada pada Zaman Nabi
Namun seketika itu ketika Nabi Musa mendengar doa penjual perlengkapan kuda tersebut dipukul Nabi Musa.
"Sama Nabi Musa dipukul, mulutmu, Allah tidak butuh pergi dan tidak butuh naik kuda, " ucap Nabi Musa kepada penjual perlengkapan kuda tersebut.
"Ini cerita dikitab A Minanil Kubra, " ujar Gus Baha.
Akan tetapi jawab Allah SWT kepada Nabi Musa seperti ini:
"Ya Musa, jangan dipukul, cara dia mencintai saya ya memang begitu, biarin saja, ".
Artinya dia juga tidak pernah membayangkan Tuhan naik kuda seperti hal-Nya makhluk.
Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 3, Tentang Anak Yatim yang Berada dalam Pemeliharaan Seorang Wali
"Tapi dia punya ungkapan bahasa cinta seperti ini, ".
"Bahasanya orang cinta itu nggak usah di hisab dan dilogika, pokoknya sekedar ungkapan cinta, ".
"Makanya kalian jangan mudah menilai orang lain, " ungkap Gus Baha secara tegas.***