Orang yang Suka Adzan Dibanding Menjadi Imam Shalat, Mana yang Lebih Utama? Begini Penjelasan Gus Baha

15 Oktober 2021, 19:15 WIB
Pendakwah Gus Baha berikan penjelasan mengenai mana yang lebih utama apakah orang yang suka adzan ataukah imam saat shalat /Tangkapan Layar/ Instagram/ @kajian.gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Pada sebuah ceramah, Gus Baha akan menjelaskan mengenai orang yang suka adzan dibanding menjadi imam shalat mana yang lebih utama?

Menurut Gus Baha jika dibandingkan antara menjadi imam shalat dan orang yang suka adzan, malah lebih utama orang yang suka adzan.

Bahkan menurut Gus Baha ada satu keterangan jika ada orang yang suka adzan setiap hari, maka jasadnya ketika meninggal tidak akan ada hewan yang berani menyentuhnya.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Adapun menurut Gus Baha keutamaan menjadi imam sholat itu terkesan keren, apalagi menjadi imam shalat jumat.

"Adzan dibanding menjadi imam, mana yang lebih utama? Muadzin dibandingkan imam, mana yang lebih utama menurut kalian?," ujar Gus Baha.

Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah dari kanal YouTube Santri Muda Gus Baha pada Jumat 27 Agustus 2021.

"Lebih utama muadzin, memang menjadi imam itu terkesan keren, apalagi imam sholat jumat, dinantikan banyak orang," tambah Gus Baha.

Ketika seseorang menjadi imam shalat jumat, kata Gus Baha datang terlambat sambil membelah kerumunan jamaah.

"Sangat keren, dan lucunya menurut Fikih itu sunnah, itu menjadi hukum Fikih yang tidak saya setujui hingga akhir hayat," ungkap Gus Baha.

Jadi menurut Fikih, kata Gus Baha imam disunahkan datang belakangan, lalu datang sambil membelah kerumunan jamaah.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga HP Rp3 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Jumbo mulai dari Apple iPhone, Sony hingga Vivo

"Sehingga terlihat keren, ada-ada saja hukum satu ini, betul itu. Secara Fikih, imam disunahkan datang lebih awal atau datang belakangan?," ujar Gus Baha pada jamaah.

Alasannya, menurut Gus Baha jika datang lebih awal, wibawa imam akan hilang, padahal sejak awal memang tidak punya wibawa.

"Kalau tidak punya wibawa mau datang kapan pun tetap saja tidak berwibawa," kata Gus Baha.

Itu kalau menurut Fikih, imam disunahkan datang belakangan, lalu datang sambil membelah kerumunan jamaah.

"Kemudian khutbah sambil marah-marah, sehingga terlihat keren,dan itu saya tidak setuju," ungkap Gus Baha.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler