Isi Kandungan dan Tafsir Al Quran Surat At Taubah Ayat 128 Tentang Bukti Cinta Nabi Muhammad SAW pada Umatnya

17 Oktober 2021, 19:30 WIB
Isi Kandungan dan Tafsir Al Quran Surat At Taubah Ayat 128 Tentang Bukti Cinta Nabi Muhammad SAW pada Umatnya /Pexels/Tayeb MEZAHDIA

MANTRA SUKABUMI - Inilah isi kandungan dan tafsir Al Quran Surat At Taubah ayat 128 lengkap tulisan arab, latin dan artinya.

Al Quran Surat At Taubah ayat 128 membahas tentang bukti cinta Nabi Muhammad SAW pada umatnya.

Selaras dengan peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal, momen dimana Nabi dilahirkan dan hingha berkaitan dengan beberapa peristiwa penting lainnya.

Baca Juga: Review dan Spesifikasi HP OPPO A92, Ponsel Canggih dan Murah

Dalam Surat At Taubah ayat 128 dinarasikan sebagian bukti cinta Nabi Muhammad SAW pada umatnya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Laqod jaa’akum rosuulum min anfusikum ‘aziizun ‘alaihimaa ’anittum hariishun ‘alaikum bil mu’miniina ro’uufur rohiim. (At Taubah: 128).

"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin,"

Ayat di atas memberi informasi kepada kita bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang rasul dari kalangannya sendiri dan beliau memperlakukan mereka (umatnya) dengan empat sifat mulia.

Empat sifat di anataranya yaitu bahwa beliau merasa berat atas penderitaan mereka, sangat menginginkan keselamatan mereka, amat mengasihi serta menyayangi mereka.

Al-Biqa’i menafsirkan kata “min anfusikum” dengan merujuk pada ungkapan “nafsah wahidah” di awal surat An-Nisa.

Maknanya, bahwa Nabimu sama sepertimu yang merupakan anak cucu Nabi Adam dan Siti Hawa as.

Baca Juga: Tips Parenting dr Aisyah Dahlan: Usia Ideal Anak Masuk PAUD dan SD, Orang Tua Harus Tahu

Sementara Nawawi al-Bantani dalam Marah Labid cenderung menafsirkannya spesifik orang Arab suku Quraisy, sebab konteksnya kala itu Al-Quran sedang menyapa mereka.

Namun apabila kata tersebut dibaca “min anfasikum” (fa’-nya difathah) sebagaimana qiraat Fatimah dan Aisyah ra, maka ia bermakna Rasul yang paling mulia dan paling utama dari kalian.

Hal ini selaras dengan HR. Hakim no. 6996 bahwa Nabi Muhammad Saw ialah sosok pilihan yang terbaik di antara seluruh manusia yang ada.

Di bagian akhir Surat At Taubah ayat 128 menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi orang-orang mukmin.

Dua sifat tersebut (rauf dan rahim) juga merupakan di antara sifat Allah yang terangkum dalam al-Asmaul Husna.

Salah satu bentuk kasih sayang Nabi pada umatnya ialah pemberian syafaatul uzma kelak di yaumul hisab (hari perhitungan).***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler