Bolehkah Rahasia Dosa atau Aib Diceritakan pada Orang Lain, Gus Baha: Boleh, Asalkan seperti ini

10 November 2021, 14:45 WIB
Bolehkah Rahasia Dosa atau Aib Diceritakan pada Orang Lain, Gus Baha: Boleh, Asalkan seperti ini./ /Pexels.com/RODNAE Productions

MANTRA SUKABUMI- Bolehkah rahasia dosa atau aib diceritakan pada orang lain, ini penjelasan Gus Baha.

Pada kali ini Gus Baha menjelaskan tentang bagaimana pandangan orang yang membocorkan rahasia dosa atau aibnya pada orang lain.

Dosa atau aib merupakan kesalahan manusia yang sering dilakukan dengan sadar atau tanpa sadar dan biasanya dirahasiakan.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Namun, bagaimana jika rahasia aib atau dosa diceritakan pada orang lain apakah boleh ini penjelasan Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan bahwa seharusnya aib atau dosa itu disimpan dan dirahasiakan dengan baik.

Karena Allah SWT sengaja menutup dosa atau aib kita supaya bisa dimuliakan oleh orang lain kata Gus Baha.

Namun, Gus Baha menjelaskan bahwa rahasia dosa atau aib boleh diceritakan pada orang lain jika keadaannya seperti ini.

Seperti dilansir mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Santri Official yang diunggah pada 10 Agustus 2021.

"Selama masih mungkin, jangan ceritakan dosa ke orang lain," ucap Gus Baha.

Namun, rahasia dosa atau aib bisa diceritakan pada orang lain jika dalam keadaan terpaksa.

Kemudian Gus Baha memberikan contoh yaitu ketika akan berkonsultasi pada kyai atau ulama itu boleh diceritakan.

"Kecuali jika sudah terpaksa misalnya ketika konsultasi kepada kyai. Tapi selama tidak terpaksa jangan,"

Sebab, menyimpan rahasia itu termasuk sunnah Allah oleh karenanya masyhur di Hikam ada kalimat seperti ini.

"Karena menyimpan rahasia itu termasuk sunnah Allah. Makanya Masyhur di Hikam ada kalimat,"

"Makro maka man akro maka faina ma akro maka jamilu satrika fal hamdu lamin sataroka laisa hamdu lamin akro maka ma akro maka man akro maka innama akro maka jamilu satrika fal hamdu lamin sataroka laisa hamdu lamin akro maka."

Sementara itu, Gus Baha menjelaskan tentang makna dari kalimat Hikam tersebut. Yaitu seseorang yang dimuliakan orang lain itu karena bisa menutupi aib atau dosa.

Baca Juga: Amalan Penggugur Dosa Menurut dr Aisyah Dahlan Bisa Sembuhkan Segala Macam Penyakit

Jadi, orang yang dimuliakan oleh orang lain itu bukan berarti karena orang itu sempurna, melainkan karena menutupi aib atau dosanya.

"Seseorang yang dimuliakan orang lain bukan karena dia sempurna tapi aibnya ditutupi oleh Allah,"

"Andai aibnya dibuka oleh Allah takkan ada lagi yang memuliakannya. 'fal hamdu lamin sataroka',"

Maka dari itu Gus Baha menegaskan bahwa yang harus dipuji itu bukan kita namun Allah SWT yang telah menutupi aib atau dosa.

"Yang harus kamu puji itu dzat yang menutupi aibmu"

"Bukan orang-orang yang memujimu karena selama ini mereka tertipu,"

"Pada hakikatnya, kamu dipuji orang karena aibmu ditutupi oleh Allah," pungkas Gus Baha.***

 

 
Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler