MANTRA SUKABUMI - Semua orang tentunya memiliki keinginan segera terwujud, namun kadang kala melupakan beberapa aspek ini,simak penjelasan ustadzah Oki Setiana Dewi.
Menurut ustadzah Oki Setiana Dewi dalam mewujudkan keinginan maka ketika berusaha janganlah melupakan sebuah doa, karena doa adalah sebuah pembuktian seorang hamba terhadap Allah SWT.
Selain itu menurut ustdazah Oki Setiana Dewi pula bahwa doa adalah sebagai salah satu bentuk ikhtiar manusia yang menggunakan jalur langit, apabila di bumi bentuk ikhtiarnya dengan bentuk usaha.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Dalam tausiahnya, Ustadzah Oki Setiana Dewi menganjurkan supaya jangan sampai berputus harapan dalam berikhtiar.
Ustadzah Oki Setiana Dewi menerangkan jika bukan hanya usaha saja yang penting dilaksanakan tapi juga memerlukan usaha dan doa.
Oleh karenanya Ustadzah Oki Setiana Dewi mengimbau bila ingin memperoleh kehidupan yang baik pada hidup, kita janganlah sampai berputus
harapan dalam berikhtiar di jalan Allah.
Tapi usaha kerjakan harus dengan optimal diimbangi dengan doa dan tawakkal pada Allah.
Karena pada hakekatnya doa ialah sisi dari usaha dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala pasti merestui doa tiap hambanya yang beriktiar, demikian menurut Ustadzah Oki Setiana Dewi.
“Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu mengatakan Kita pindah dari takdir yang buruk menuju kepada takdir yang baik, artinya di situ ada ikhtiar dan doa adalah bagian dari ikhtiar.” Kata Ustadzah Oki Setiana Dewi, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube ASEP ABDUL LATIF pada Selasa, 30 November 2021.
Ikhtiar datang dari kata khair atau baik, yakni usaha pilih jalan atau langkah yang terbaik sesuai tuntunan Al Quran dan sunnah untuk capai apa yang dicita-citakan.
Baca Juga: Sabar itu Berat dan Sulit, Tapi Pahala Luar Biasa Didapatkan Kata Ustadzah Oki Setiana Dewi
Ustadzah Oki Setiaan Dewi mengatakan ada tiga langkah Allah Subhanahu Wa Ta'ala merestui doa hambanya
Pertama langsung diijabah, jadi saat berdoa dan sesudahnya langsung diwujudkan.
Ke-2 menukar terburukan, langkah ini dimisalkan dengan seorang anak kecil yang minta pisau tapi tidak diberi oleh orangtuanya karena beresiko.
Artinya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak memberikan yang sesuai permintaan saat itu juga namun ditunda memberikannya di waktu yang tepat atau menggantinya dengan yang lebih baik sesuai dengan kadarnya.
Ketiga menggantinya dengan pahala, Diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Abu Sa’id, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah menyimpan untuknya berupa pahala yang sebanding dengan doa tersebut.” (HR. Ahmad)
Disamping itu Ustadzah Oki Setiana Dewi mengingati jika tiap doa sebagai beribadah, dan pasti tiap beribadah tentu ada pahalanya.
Maka saat doa belum diijabah tidak berarti doanya tidak diwujudkan, bisa saja doa itu jadi penggugur dosa pada hari kiamat dan menjadi pahala buatnya.
"Dan pahala itu akan diberikan oleh Allah nanti di hari akhir,"pungkasnya.***