Benarkah Doa Bagi Orang yang Meninggal Tidak Sampai? Ini Jawaban Gus Baha: Mereka Berebut ketika Ada Doa

6 Desember 2021, 16:10 WIB
Gus Baha /*/Mantrasukabumi.com/YouTube/Ngaji Gus Baha

MANTRA SUKABUMI - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Gus Baha menjawab pertanyaan jika doa bagi orang yang sudah meninggal tidak akan sampai.

Menurut Gus Baha, doa yang dipanjatkan bagi orang yang sudah meninggal maka dipastikan akan sampai kepada mayit tersebut.

Hal itu lanjut Gus Baha, sesuai dengan dabda Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya yang menjelaskan amal yang tidak terputus meski sudah meninggal salah satunya ialah doa.

Baca Juga: Nabi Muhammad Merasa Sedih dan Tersiksa Karena Pernah Sholat di dalam Ka'bah, Ini Alasannya Kata Gus Baha

Baca Juga: Cara Paling Mudah Hancurkan Setan Menurut Gus Baha: Dijamin Setan akan Tersiksa

Pemilik nama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu juga menceritakan sebuah kisah dari seorang ulama yang diberikan anugerah melihat keadaan di alam kubur.

"Saya akan cerita Sayyid Zaini Dahlan, yakni gurunya yang mengarang I'anathut Thalibin, beliau berkata aku percaya doanya mayit," ujar Gus Baha.

Gus Baha mengatakan Sayyid Zaini Dahlan melihat para mayit berebut ketika ada doa umum yang dipanjatkan, namun ia melihat satu orang tidak ikut berebut.

"Tapi percayaku karena saya pernah melihatnya (mukasyafa). Beliau bermimpi, mayit dikuburan itu kalau ada doa umum berebut, kecuali satu mayit saja," lanjut Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan, Sayyid Zaini Dahlan kemudian bertanya kepada satu mayit tersebut alasan dirinya tidak ikut berebut seperti yang lain.

"Tidak, sebab saya itu sudah dapat kiriman yang permanen dari anak saya. Anak saya itu penjual sayur, namanya ini, di pasar ini, setelah jualan dia membaca Yasin kepada saya," kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha, ketika dicari nama anak orang yang meninggal tersebut ternyata memang ada dan masih hidup.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Asal Usul Wayang Kulit hingga Sebut Para Wali Sempat Berdebat karena Hal Itu

Karena itu tegas Gus Baha, terkait doa seseorang kepada orang yang sudah meninggal itu tidak perlu diperdebatkan dan dipertentangkan.

"Kalau orang menentang caranya itu boleh, tapi gak boleh orang menentang faidahnya doa kepada mayit, kalau menentang itu jelas kriminal," tegas Gus Baha.

Gus Baha kemudian membacakan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan doa akan sampai kepada orang yang sudah meninggal.

إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: “Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”. (HR Muslim).

"Cuma kadang-kadang salahnya orang NU itu yang penting anaknya mendoakan, tanpa sadar bahwa di hadits itu ada kata 'anak yang sholeh'," beber Gus Baha.

"Sholehnya itu gak kesampaian, doanya keras tapi tidak sholeh, itu kesalahannya. Tidak hanya doa, yang penting sholehnya dulu," terang Gus Baha.

Karena itu kata Gus Baha semua riwayat menyebut kata sholeh, 'anak sholeh yang mendoakan', bukan hanya anak, namun anak yang sholeh.

"Kalau bisa memilih pun saya ingin Nabi tidak usah menambahkan kata 'sholeh', tapi semua riwayat menyebut kata 'sholeh'," pungkas Gus Baha.***

Editor: Andriana

Tags

Terkini

Terpopuler