MANTRA SUKABUMI - Berikut ini kami tulis bacaan atau lafadz surat Ad Dhuha lengkap dengan makan setiap ayat.
Surat Ad Dhuha merupakan surat ke 93 dalam urutan mushaf yang berjumlah 11 ayat dan tergolong surat Makiyyah.
Dinamakan surat Ad Dhuha, diamabil dari ayat pertama yang memiliki waktu waktu matahari sepenggalahan naik.
Berikut ini mantrasukabumi.com kutip dari quran.kemenag.go.id pada 25 Mei 2022, bacaan surat Ad Adhuha lengkap makna per ayat:
١ – وَالضُّحٰىۙ
1. waḍ-ḍuḥaa
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
Demi waktu duha ketika matahari naik sepenggalah, atau demi waktu siang secara keseluruhan. Penyebutan waktu duha membuktikan bahwa tenggang waktu ketika Nabi tidak menerima wahyu beberapa lama bagaikan malam yang gelap, sedangkan turunnya surah ini setelah itu bagaikan fajar yang menyingsing.
٢ – وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
2. wal-laili iżaa sajaa
dan demi malam apabila telah sunyi,
Dan demi malam apabila telah sunyi dan gelap. Ketika matahari bergeser ke tempat lain, belahan bumi yang ditinggalkannya beranjak tenang dan gelap, menjadi waktu yang tepat untuk istirahat.
٣ – مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
3. maa wadda’aka rabbuka wa maa qalaa
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Wahai Nabi, tidak adanya wahyu yang turun kepadamu dalam beberapa hari ini bukan karena Allah membencimu. Tuhanmu yang telah memilihmu sebagai nabi dan rasul tidak akan meninggalkan engkau sendirian dalam menyampaikan risalah dan tidak pula membencimu.
٤ – وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
4. wa lal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa
dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya sementara.
٥ – وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
5. wa lasaufa yu’ṭiika rabbuka fa tarḍaa
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya yang berlimpah kepadamu, baik dalam urusan dunia seperti kesuksesan menyampaikan risalah, maupun di akhirat dengan pahala, hak memberi syafaat, dan sebagainya. Dia akan mencurahkan karunia kepadamu sehingga engkau menjadi puas karenanya
٦ – اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
6. a lam yajidka yatiiman fa aawaa
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
Tafsir Ringkas Kemenag
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim ketika kedua orang tuamu wafat, lalu Dia melindungimu dalam asuhan kakek dan pamanmu? Ayah Nabi wafat ketika beliau dalam kandungan dan ibunya wafat ketika beliau berumur 6 tahun. Allah melindungi Nabi dalam asuhan kakeknya, ‘Abdul Muttalib, sampai usia 8 tahun, dilanjutkan oleh pamannya, Abù Tàlib, hingga sang paman wafat.
٧ – وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
7. wa wajadaka ḍaaallan fa hadaa
dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan bukankah Dia juga mendapatimu sebelum menjadi nabi sebagai seorang yang bingung karena belum mengetahui akidah dan hukum yang benar, lalu Dia memberikan petunjuk melalui wahyu dan membimbingmu sampai akhir hayatmu?
٨ – وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
8. wa wajadaka ‘aaa`ilan fa agnaa
Tafsir singkat kemenag
Dan bukankah Dia juga mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan kepadamu dengan mengelola dagangan Khadijah dan dengan harta lainnya, seperti ganimah, serta membekalimu dengan sifat kanaah dan kesabaran atas pemberian-Nya?
٩ – فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
9. fa ammal-yatiima fa laa taq-har
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Tafsir Ringkas Kemenag
Dengan karunia Allah yang demikian agung itu, maka berbuat baiklah terhadap anak yatim dan janganlah engkau berlaku sewenang-wenang kepadanya, seperti mengambil hartanya, menghardiknya, dan menyakiti hatinya.
١٠ – وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
10. wa ammas-saa`ila fa laa tan-har
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan berbuat baiklah terhadap orang yang meminta-minta, baik meminta ilmu pengetahuan atau harta, dan janganlah engkau menghardiknya. Berilah mereka apa yang engkau mampu atau tolaklah dengan halus dan ramah.
١١ – وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
11. wa ammaa bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan dengan dibarengi rasa bersyukur. Allah telah memberimu nikmat yang tiada tara, seperti nikmat kenabian dan turunnya Al-Qur’an kepadamu. Sampaikan dan perlihatkanlah nikmat-nikmat Allah itu kepada orang lain sebagai bentuk rasa syukurmu kepada-Nya.***