Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Anjuran Berpuasa Bagi Orang-orang yang Beriman

22 Maret 2023, 06:54 WIB
Isi Kandungan Surat Al-Baqarah Ayat 183 Tentang Anjuran Berpuasa Bagi Orang-orang yang Beriman Arab, Latin dan Artinya /Ibrahim Mucahit Yildis/Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Inilah isi kandungan Surat Al Baqarah Ayat 183 menjelaskan tentang anjuran berpuasa di bulan Ramadhan.

Dapat diketahui bahwasanya Quran surat Al Baqarah ini merupakan surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur'an.

Yang mana surat Al Baqarah ini juga merupakan golongan surat Madaniyah yang terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf.

Adapun perintah mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan terdapat di surat Al Baqarah ayat 183.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Dilansir mantrasukabumi.com dari Quran Kemenag berikut ini isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 183:

-Wahai orang-orang yang beriman! diwajibkan atas kamu berpuasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para nabi terdahulu agar kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.

- Kewajiban berpuasa itu beberapa hari tertentu pada bulan ramadan. Maka barang siapa di antara kamu sakit sehingga tidak sanggup berpuasa, atau dalam perjalanan lalu tidak berpuasa, maka ia wajib mengganti puasa sebanyak hari yang ia tidak berpuasa itu pada hari-hari yang lain.

Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya Lengkap Tata Caranya

- Dan bagi orang yang berat menjalankannya karena sakit berat yang tidak ada harapan sembuh atau karena sangat tua, wajib membayar fidyah atau pengganti yaitu memberi makan kepada seorang miskin untuk satu hari yang tidak berpuasa itu.

- Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan lalu memberi makan kepada lebih dari seorang miskin untuk satu hari tidak berpuasa, maka itu lebih baik baginya.

- Dan kamu sekalian tetap berpuasa, maka pilihan untuk tetap berpuasa itu lebih baik bagi kamu dibandingkan dengan memberikan fidyah, jika kamu mengetahui keutamaan berpuasa menurut Allah.***

Editor: Ajeng R H

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler