Sahabat Bilal bin Rabbah, Memiliki Rasa Kerinduan yang Mendalam Terhadap Nabi

11 Agustus 2020, 17:25 WIB
ILUSTRASI padang pasir.* /Pixabay/jpeter2/

MANTRA SUKABUMI - Dia adalah Bilal bin Rabbah, sahabat yang senantiasa merindukan Rasulullah. Sehingga Ia bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi itu Rasulullah berkata,
"Wahai Bilal, alangkah kerasnya hatimu. Sudah lama dirimu tak berkunjung kepadaku wahai Bilal".


Saat itu Bilal terbangun dan menangis dan ia hanya berkata,

“Sungguh saat ini aku merasa takut yang sangat dan aku tidak pernah setakut ini. Aku bermimpi bertemu Rasulullah dan ditegur karena lama tak mengunjunginya. Aku takut ditinggal Rasulullah”.

Saat itu dia tinggal di Syam, dan segera menuju Madinah untuk menziarahi Rasulullah. Dengan perjalanan yang tak kenal lelah dan tak mau istirahat untuk segera sampai ke Madinah.

Baca Juga: Cara Nabi Muhammad SAW Mengutamakan Wudhu yang Sempurna

Saat sudah sampai di Madinah, dia terus berjalan dengan tetesan air mata, kenangan indah bersama Rasulullah terasa sangat kuat.

Dia mengucapkan salam sambil tertunduk di hadapan kubur Rasulullah dengan derai air mata. Lalu datanglah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. ia pun berdiri lanta Abu Bakar menyapanya,
"Wahai Bilal engkau menangis dan tangismu tak seperti biasa,". Lalu Bilal berkata,

"Wahai Khalifah, sungguh kali ini aku sangat takut,merasakan takut ditinggalkan Rasulullah. Aku bermimpi bertemu Rasulullah. Rasulullah pun menegurku”, katanya.

Baca Juga: Cocok Bagi Pemula, Berikut 4 Cara Menghafal Alquran dengan Cepat

Kemudian datang Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen pada Bilal dengan memegang tangan kanan dan kirinya. Bilal benar-benar kaget dan mengangkat tangan,
"Ya Allah terima kasih, aku rindu kepada kekasihMu Nabi Muhammad SAW dan telah kau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi kekasihmu Nabi Muhammad,".

Lalu Sayyidina Hasan dan Husen menyampaikan bahwa, keduanya rindu dengan suara adzan Bilal.
Dia pun merasa bingung seraya menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Namu keduanya pun meminta agar ia mau melakukannya.

Kemudian Bilal berdiri, orang yang memancar dengan kecintaan Rasulullah dan berdiri di tempat yang biasa.

Baca Juga: 10 Manfaat Kunyit, Salah Satunya Dapat Mencegah Kanker

Suasana itu kembali mengingatkan suasana ketika Rasulullah masih hidup. Semua orang menangis, Bilal pun masih menangis dengan sejadi-jadinya.

Ia memulai mengumandangkan adzan. Bersamaan dengan itu, terdengar suara tangis dari para jamaah yang hadir. Bahkan yang berada di luar Masjid pun bergegas menghampiri.

Kenangan indah saat-saat bersama Rasulullah tertoreh kembali, hingga air mata menetes tak terbendung.

Sampailah pada kalimat Muhammad, suara Bilal hilang dan dia terjatuh lantaran pingsan. Kemudian meminta agar yang lain melanjutkan azannya. Wallahu a’lam.**

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler