Dahsyatnya Keteguhan Iman Sa’ad bin Abi Waqash Meski Ibu Sebagai Taruhannya

11 Agustus 2020, 19:55 WIB
Ilustrasi Padang Pasir.* //Al Arabiya

MANTRA SUKABUMI - Sa'ad bin Abi Waqash adalah seorang pejihad yang pemberani. Ia memiliki dua kekuatan yang sangat ampuh panah dan doanya.


Apabila ia memanah, pasti selau tepat sasaran. Dan jika ia berdoa, akan dikabulkan oleh Allah.


Rasulullah SAW pernah menyaksikan sesuatu dari Sa'ad yang membuat hati beliau senang. Maka Rasulullah SAW pun bermunajat "Ya Allah, tepatkanlah bidikan panahnya (Sa'ad bin Abi Waqash) dan kabulkanlah doanya..!"


Ketika fitnah terjadi pada zaman kekhilafahan Ali bin Abi Thalib, Sa'ad mendengar seorang laki-laki memaki Ali, Thalhah, dan Zubair, tanpa henti, Sa'ad pun berkata "Kalau begitu, saya akan doakan kamu kepada Allah”, kata saad

Baca Juga: Cara Memilih Teman dalam Pandangan Islam

"Rupanya kamu hendak menakutiku, seakan kamu seorang Nabi,” jawab laki-laki itu.
Maka, Sa'ad pun pergi untuk mengambil wudhu dan melakukan shalat dua raka’at kemudian berdoa,


"Ya Allah, kiranya menurut ilmu-Mu, laki-laki ini telah memaki segolongan orang yang telah memperoleh kebaikan-Mu dan tindakan mereka mengundang amarah murkaMu”,
“Maka mohon jadikanlah hal ini sebagai pertanda dan pelajaran,” pungkasnya.


Lalu tiba-tiba dari salah satu pekarangan rumah datanglah seekor unta liar dan menabrak laki-laki tadi sehingga meninggal.

Baca Juga: Asal Muasal Kejadian, Cahaya yang Menjadi Permulaan Ciptaan Allah SWT

Sa'ad adalah teladan istiqamah dalam iman dan hidayah. Betapa hidayah itu harus dipertahankan dengan susah payah.


Terkisah ibunda Sa'ad yang melakukan mogok makan berhari-hari demi menentang keislaman Sa’ad. Kondisi ibu Sa'ad semakin parah.


Dalam ujian keimanan yang berat seperti ini, keimanan sang sahabat kokoh menghujam dan berkatalah Sa’ad "Demi Allah, ketahuilah wahai ibu, seandainya engkau memiliki seratus nyawa, lalu ia keluar satu per satu, maka tidaklah anakmu ini akan meninggalkan agama Islam ini walau ditebus dengan apa pun”.

Baca Juga: Sahabat Bilal bin Rabbah, Memiliki Rasa Kerinduan yang Mendalam Terhadap Nabi

Akhirnya, hati ibunya pun luluh. Tak lama berselang, turunlah ayat Alquran surah Luqman ayat ke-15. Artinya "Dan seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan Aku, padahal itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya”, (QS. Lukman: 15).**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler