Telinga Berdengung Ternyata Kode Gelombang Cinta Rasulullah pada Umatnya

22 Agustus 2020, 19:52 WIB
ILUSTRASI telinga.* /Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, merupakan salah satu kebahagiaan yang ada dalam hidup meskipun hanya sebatas mimpi.

Mencintai Allah dan rasul adalah hakikat kerinduan dan kecintaan yang sangat disenangi Allah dan RasulNya.

Kerinduan Rasulullah kepada umatnya secara tegas disampaikan oleh Imam Al Qusyairi dalam kitab Ar Risalah. Riwayat dari Anas bin Malik;

Baca Juga: Cara Nabi Muhammad SAW Membaca Tasbih dan Dzikir Usai Sholat

Baca Juga: Dikabarkan Melarat, Ustad Riza Muhammad Buka Suara

Rasulullah saw pernah bersabda. “Kapan  aku bertemu dengan para kekasihku?, Para shabat bertanya, “bukankah kami adalah kekasihmu?”

Rasulullan menjawab, “kalian memang sahabatku, para kekasihku adalah mereka yang tidak pernah melihatku. Tapi mereka percaya padaku dan kerinduanku kepada mereka lebih besar”.

Sebagaimana dari kitab Azizi ‘ala Jami’ush Shagir, yang menjelaskan bahwa telinga yang berdengung merupakan tanda rasulullah saw memanggil orang untuk mengingatnya dengan menbaca sholawat.

Sepeti halnya dijelaskan dalam Alquran, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bersholawat untuk nabi, wahai orang yang beriman. Bersholawatlah kalian untuk nabi ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (Al Ahzab: 56).

Meskipun sebagian orang menafsirkan bahwasannya ketika telinga kita berdengung sebagai tanda buruk.

Baca Juga: Ingin Mendapatkan Syafaat Nabi Muhammad SAW, Amalkan Shalawat ini

Baca Juga: Innalillah Kiai NU Muhammad Idrus Meninggal 1 Jam Usai Tuntun Syahadat Sakratul Maut Istrinya

Tapi para ulama memandang ketika telinga berdengung, sebagai tanda baik dan meminta kepada kita untuk mengingat kepada Rasulullah saw dan mengirimkan sholawat kepadanya. (Bahtsul Masa’il NU).

Sebagaimana dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda “Jika telinga salah seorang diantara kalian berdengung, maka hendaknya dia mengingatku, membaca sholawat kepadaku”.

‘Dan mengucapkan, “dzakarallahu man dzakarani bi khairin” (semoga Allah mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)”. (HR. Al Hakim, Ibnu Shina, Ath Thabrani). Wallahu a'lam.**

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler