Dibaca Usai Shalat Tarawih, Sosok dibalik Pengarang Doa Kamilin! Dilengkapi Bacaan Doa Kamilin Arab Terjemah

24 Maret 2024, 20:53 WIB
Doa Kamilin Tarawih Lengkap Teks Arab dan Terjemah /

 

MANTRA SUKABUMI - Penting bagi semua umat Islam untuk mengetahui siapa pengarang dari doa kamilin yang dibaca setelah shalat Tarawih ini yang dilengkapi bacaan doa kamilin Arab Latin Terjemah.

Pada bulan Ramadan, sejumlah masjid dan mushala memiliki tradisi khas, salah satunya adalah penggunaan doa kamilin yang dibacakan oleh imam setelah menyelesaikan shalat tarawih.

Dibalik bacaan Doa Kamilin, ternyata ada sosok pengarang bacaan doa kamilin yang  biasanya dibaca secara rutin usai shalat tarawih sebagai bagian dari ibadah malam Ramadan.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Meskipun demikian, dalam sejarahnya, beberapa ulama mungkin telah menyusun dan mengumpulkan doa-doa ini, tetapi tidak ada satu tokoh yang secara khusus diakui sebagai pengarang tunggal dari Doa Kamilin.

Ini adalah bagian dari tradisi Islam yang melibatkan penggunaan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan praktik para sahabat serta ulama setelahnya.

Diketahui bahwa doa yang hampir selalu diucapkan oleh umat Islam di Tanah Air ini juga terdapat dalam kitab-kitab doa para ulama Nusantara.

Salah satunya terdapat dalam Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah yang disusun oleh Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, yaitu allahumma yarham, KH Muhammad bin Abdullah Faqih.

Pada lembar pengantar, sang ayah, KH Abdullah Faqih, menjelaskan bahwa doa-doa yang terdapat dalam kitab tersebut diperoleh melalui ijazah dari para ulama ternama seperti Kiai Abdul Hadi (Langitan), Kiai Ma'shum (Lasem), Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa al-Fadani.

KH Abdullah Faqih memberikan restu atau ijazah kepada siapa saja yang mengamalkannya (dengan ijâzah munâwalah). Beberapa takmir masjid mencetak doa yang seharusnya dibaca setelah melaksanakan shalat tarawih. Doa dan permohonan tersebut dikenal dengan istilah 'doa kamilin'.

Sebagai imam maupun jamaah, ada baiknya mengetahui arti dari doa yang diaminkan dengan sangat antusias tersebut.Dan berikut ini adalah doa yang lazim dibaca para ulama selepas shalat tarawih sekaligus artinya:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 

Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban. Yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk. Yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat. Yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari. Yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (Lihat: Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta). 

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah 2024 Lengkap untuk Diri Sendiri, Keluarga dan Orang Lain 

Tampak bahwa nama ‘kâmilîn’ diambil dari redaksi pembuka doa ini yang memohon terbentuknya pribadi-pribadi sempurna (kâmilîn) dalam hal keimanan.

Substansi doa ini cukup komplet, meliputi aspek duniawi dan ukhrawi, kenikmatan dan kesulitan, meminta keberkahan malam mulia, diterimanya amal, dan lain sebagainya.***

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler