Penyebab Hati Keras Sulit Menerima Nasehat dan Hidayah

20 Oktober 2020, 08:06 WIB
Penyebab Hati Enggan Menerima Nasehat dan Hidayah.* /Pixabay/whoismargot//

MANTRA SUKAKUBI – Allah SWT menciptakan makhluknya yang bernama manusia dengan sempurna dibandingkan dengan makhluk Allah SWT yang lainnya.

Kelebihan manusia dari makhluk lainya yaitu dengan memiliki akal yang sempurna dan hati, berbicara tentang hati adalah tempat lahirnya persaan manusia.

Hati manusia keras dan angkuh ia akan enggan atau sulit meneriman nasehat dan hidayah dari Allah, itu disebabkan hatinya telah menjadi keras.

Baca Juga: Tak Ingin Jadi Penghuni Neraka, Berikut Ini Doa Agar Masuk Surga

Baca Juga: Mahfud MD Bocorkan Dalang Demo UU Cipta Kerja, Mungkin Ada Orang Dekat SBY yang Ditangkap

Layaknya air yang disimpan di lemari es, membuat air itu menjadi beku. Jika sudah beku, maka sulit bagi kita untuk meminum air tersebut. Begitu pula hati, jika sudah keras, akan sulit menerima petunjuk Allah.

Rasulullah berlindung dari hati yang keras dan tidak khusyu’.

للهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع ومن قلب لا يخشع ومن نفس لا تشبع ومن دعوة لا يستجاب لها. رواه مسلم

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan”. [HR. Muslim]

Alangkah lebih baiknya kita selaku manusia harus mengetahui kenapa hati kita enggan menerima nasehat dan hidayah dari Allah SWT, berikut mantrasukabumi.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Terlalu banyak makan

Apalagi jika yang dimakan itu berupa barang syubhat (meragukan) atau haram, atau diperoleh dengan cara yang sama.

Seorang ulama, Bisyr bin Al-Harits, pernah menjelaskan bahwa banyak bicara dan makan merupakan dua penyebab hati menjadi keras.

Selain menyebabkan hati keras, banyak makan akan menyebabkan badan subur dan besar syahwatnya, inilah “bahan bakar” dari setan untuk melakukan maksiat, sangatlah bijak Rasulullah mengajarkan kepada kita supaya puasa karena dengan puasa nafsu syahwat akan teredam.

2. Terlalu banyak bicara

Rasulullah SAW bersabda: Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu banyak bicara kecuali dzikrullah. Sungguh, banyak bicara itu membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah yang berhati keras,” (HR. Tirmidzi No. 2413, Malik dan Baihaqi).

3. Terlalu banyak tertawa.

Kebiasaan buruk ini menjadikan hati lalai mengingat Allah, sehingga menjadikan hati kehilangan ruh dan kesadaran jati diri.

Maka tepat, jika Rasulullah SAW jauh-jauh hari mengingatkan untuk menghindari kebiasaan yang satu ini, sebagaimana tertuang dalam sabdanya.

“Janganlah kalian banyak tertawa, karena hal itu dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan Pemerintah BPUM Rp2,4 Juta Gelombang 2 melalui eform.bri.co.id/bpum

4. Teman yang buruk

Maksud dari teman buruk ini yaitu teman yang selalu mengajak kita ke dalam kejelekana sehingga hal tersebut membuat kita lupa akan tugas kita dari Allah SWT untuk selalu beribadah kepadanya.

Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Furqan ayat 27-29, yang artinya yaitu sebgai berikut:

"Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.' Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya Aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia Telah menyesatkan Aku dari Al Quran ketika Al Quran itu Telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia". (Al-Furqan: 27-29)

5. Meremehkan dosa kecil

Ada orang-orang yang ketika melakukan dosa kecil ia menganggapnya sebagai hal yang biasa, terhapus dengan sendirinya atau tidak mempedulikannya, padahal, Justru dosa kecil yang jika tdak segera di taubati maka semakin lama akan menjadi dosa besar.

Allah SWT berfirman:"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (QS. Al Muthoffifin: 14).

Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berikut: Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan 'ar raan' yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (HR Tirmidz). **

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler