Ternyata ini yang Membedakan Tingkatan Manusia Sesuai Ridho dan Murka Allah SWT

31 Oktober 2020, 17:35 WIB
ILUSTRASI manusia.* /Pixabay/ Geralt//

MANTRA SUKABUMI – Allah Subhanahu Wa Ta’ala menegaskan adanya tingkat-tingkat dalam pengelompokan manusia.

Tingkatan-tingkatan tersebut merupakan akibat dari perbuatan amal baik maupun buruk mereka selama di dunia.

Orang yang mengikuti ridho Allah akan mendapatkan pahala yang besar, sementara orang yang mendapatkan murkaNya mendapatkan adzab yang pedih.

Baca Juga: Di Tengah Kondisi Riuh di Prancis, Syekh Sudais: Islam Adalah Agama Toleransi

Baca Juga: Cek Penerima BPUM Rp2,4 Juta BRI di e-form.bri.co.id/bpum Lengkap dengan Syarat dan Ketentuan

Dikutip mantrasukabumi.com dari jabar.nu.or.id, bahwa penempatan golongan manusia pada tingkatan tertentu akan berbanding lurus dengan amal perbuatannya.

Dan satu-satunya yang mengetahui tingkatan-tingkatan tersebut adalah Allah Yang Maha Mengetahui.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

هُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ اللهِ وَاللهُ بَصِيْرٌ بِمَا يَعْمَلُوْنَ

“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran : 163)

Dalam tafsir Ibnu Katsir, Al-Hasan al-Bashri dan Muhammad bin Ishaq menyebutkan bahwa orang-orang yang berbuat kebaikan dan orang-orang yang berbuat kejahatan itu bertingkat-tingkat.

Menurut Abu Ubaidah dan Al-Kisai, makna derajat ialah tempat-tempat tinggal, yakni tempat tinggal mereka berbeda-beda; begitu pula kedudukan mereka di dalam surga dan yang berada di dalam neraka.

Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah pada ayat lain:

وَلِكُلٍّ دَرَجتٌ مِمَّا عَمِلُوْا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang telah dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-An’aam: 132)

Dalam Ma’alim at-Tanzil, Imam al-Baghawi rahimahullah mengutip pernyataan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang mengikuti ridha Allah dan mendapatkan murka-Nya berada pada posisi yang berbeda di sisiNya.

Syaikh Wahbah az-Zuhaili rahimahullah menambahkan dalam Tafsir al-Munir bahwa derajat tertinggi ditempati oleh Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan derajat terendah di neraka ditinggali oleh golongan orang munafik. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala:

إِنَّ الْمُنفِقِيْنَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ

“Sungguh orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.” (QS. An-Nisaa: 145)

Baca Juga: Bahaya, Berikut 3 Efek Negatif Jika Terlalu Sering Mastrubasi

Baca Juga: Biadab, Seorang Pria Tabrakan Mobilnya ke Masjidil Haram, Beruntung Polisi Langsung Ringkus Pelaku

Itulah mengapa di akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia Maha Melihat amal-amal hambaNya. Dia akan mencukupkan balasan atas semua amal mereka secara adil, tanpa menzhalimi satu kebaikan pun atau menambahkan keburukan.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan Imam al-Maraghi rahimahullah bahwa manusia akan menerima balasan yang berbeda-beda sebagaimana di dunia mereka saling mengungguli yang lainnya dalam keutamaan dan pengetahuan.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler