MANTRA SUKABUMI - Sebagian istri tidak tahu dalam bertangung jawab terhadap suamiya.
Baik itu tanggung jawab istri dalam rumah tangga, tanggung jawab istri di akhirat, tanggung jawab istri setelah menikah. Serta mengenai dosa besar istri terhadap suami.
Kehidupan berumah tangga yang dibangun oleh Muhammad SAW dengan Khadijah bisa menjadi contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari, meski manusia sekarang tidak ada yang mampu menyamai setidaknya bercermin pada kisah beliau melalui buku maupun sumber informasi online sebagai rujukan.
Baca Juga: Tutup Rangkaian 11.11, ShopeePay Day Kembali dengan Beragam Kejutan Spesial
Baca Juga: Heboh, Pertanyakan Kebenaran Habib Rizieq sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW Simak Silsilahnya
Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, Sabtu, 14 November 2020, berikut tanggung jawab istri terhadap suami antara lain:
1. MENGHAYATI FUNGSI ISTRI TERHADAP SUAMI
Istri harus selalu menjadi penyejuk, penyedap, pesona dan pemberi semangat hidup bagi suaminya, laksana perhiasan yang selalu menempel pada diri seorang wanita.
2. MENJADI WAKIL SUAMI DALAM KELUARGA
Istri harus mengelola, menjaga dan bertanggung jawab terhadap kehormatan, harta dan segala urusan rumah tangga, ketika suami tidak sedang di rumah. Istri harus menempatkan diri sebagai wakil suami selaku pemimpin rumah tangga.
3. MENTAATI PERINTAH SUAMI DALAM KEBENARAN
Seorang istri hanya boleh mentaati perintah suami, selama perintahnya itu benar menurut syariat Islam. Bila ternyata bertentangan dengan agama wajib menolak perintahnya sekalipun memikul akibat-akibat yang pahit, misalnya terpaksa harus bercerai dari suami.
4. MERINGANKAN BEBAN MAHAR SUAMI
Islam menganjurkan agar wanita yang salih meringankan calon suaminya dalam membayar mahar kepadanya Rasululloh SAW bersabda: "Wanita paling baik adalah wanita yang maharnya paling sedikit." (HR. Thabarani).
Baca Juga: Kegiatan Habib Rizieq Melanggar Protokol Kesehatan, Begini Kata Polda Jabar
5. MELAYANI KEBUTUHAN SEKSUAL SUAMI
Setiap istri wajib melayani kebutuhan seksual suaminya dan tidak boleh menolak atau menundanya, kecuali karena alasan yang dibenarkan oleh syariat Islam (sedang haid, nifas, puasa wajib, haji dan umrah sebelum tahallul). Seorang istri yang tidak mau memenuhi ajakan suaminya untuk bersetubuh tanpa alasan yang dibenarkan oleh islam, maka ia berdosa dan telah durhaka kepada suaminya. Allah SWT dan Malaikat melaknat sikap istri seperti itu.
6. MERINGANKAN BEBAN BELANJA SUAMI
Istri tidak boleh memaksa suami untuk memberinya belanja lebih dari kemampuan finansial suaminya.
7. MEMELIHARA DAN MENGASUH ANAK SUAMI
Baik itu anak kandung atau anak tiri. Karena kewajiban mengasuh anak-anak suami merupakan bagian dari kewajiban istri berbakti kepada suaminya.
8. MEMBANTU KEHIDUPAN AGAMA SUAMI
Istri adalah orang yang paling bertanggung jawab meluruskan perilaku suami yang tidak sejalan dengan syariat Islam
9. MEMBANTU JIHAD SUAMI
Istri harus rela melepaskan suaminya pergi menuju Jihad Fisabilillah.
10. BERDANDAN UNTUK MENGGAIRAHKAN SUAMI
Istri yang membiarkan tangan lelaki lain meraba tubuhnya, akan membuat suaminya jijik memandang dirinya. pelihara, rawat dan hiaslah tubuh hanya untuk suami.
Baca Juga: Subhanallah, Ini 4 Kalimat Dzikir yang Paling Allah Suka
11. MEMELIHARA HARGA DIRI DAN HARTA SUAMI
istri mentaati suami, menjaga harta suami dan memelihara kehormatannya pada saat suami tidak berada di rumah. (QS. An-Nissa: 34) Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka), wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
12. MENDAHULUKAN KEPENTINGAN SUAMI DARI PADA KEPENTINGAN IBU BAPAKNYA SENDIRI
Begitu seorang wanita telah menikah, maka kiblat ketaatannya pindah kepada suaminya.
13. MENGIKUTI TEMPAT TINGGAL SUAMI
istri memang wajib mengikuti tempat tinggal yang disediakan suaminya. Tetapi apabila lingkungan tempat tinggalnya ternyata merusak akhlak atau tidak aman baik dari segi bangunan maupun keselamatan badan, maka istri punya hak menolak (QS. At- Thalaq: 6) Artinya: Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka, dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.
Baca Juga: Berikut Kumpulan Doa Orang Tua untuk Anaknya agar Jadi Pribadi yang Takwa kepada Allah SWT
14. RELA HAMIL DARI BENIH SUAMI
Wanita yang hamil secara sah memiliki kehormatan dan kedudukan tinggi di sisi Alloh SWT.
15. MENGAMBIL HARTA SUAMI DENGAN IZINNYA
Mengambil harta suami seringkali dilakukan oleh istri dengan bebagai alasan, diantaranya karena uang belanja tidak cukup. Alasan semacam ini memang dibenarkan oleh Rasulullah SAW selama digunakan untuk mencukupi belanja bukan untuk kepentingan lain. Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa istri tidak boleh mengambil harta suaminya tanpa izinnya, kecuali untuk mencukupi kepentingan belanja secara wajar.
16. MENGELUARKAN SEDEKAH DARI HARTA SUAMI HARUS DENGAN IZINNYA
Dari Abu Umamah Al-Bahili, ia berkata, "saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Seorang istri tidak boleh mengeluarkan sedekah dari rumahnya tanpa izin suaminya. Para sahabat bertanya "wahai Rasulullah, bagaimana dengan makanan? sabdanya "Makanan itu adalah harta kita yang sebaik-baiknya." (HR. Ibnu Majah).
17. KELUAR RUMAH HARUS MINTA IZIN SUAMI
Dalam sebuah Hadist Nabi SAW bersabda:
"Siapa saja istri yang keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya, maka ia berada dalam murka Allah sampai ia pulang atau suaminya merelakannya. (HR. Khatib dari Anas).
18. TIDAK MERUSAK KEPEMIMPINAN SUAMI
(Q.S An-Nisaa 34) Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka, sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri. Allah telah menegaskan bahwa yang menjadi kepala, pemimpin adalah kaum laki-laki. Diriwayatkan sebuah Hadist: Dari Abu Bakrah, dari Nabi SAW, sabdanya "Binasalah kaum laki-laki yang mentaati para wanitanya. (HR. Ahmad dan Thabrani).
Baca Juga: Alasan di Balik Anjuran Posisi Tidur Miring Kekanan Menurut Rasulullah SAW yang Baik untuk Kesehatan
19. SELALU LEMBUT DALAM MEMANDANG SUAMI
Sikap lembut istri kepada suami ini, maksudnya ialah istri bersikap ramah, murah senyum, berlapang dada dan santun kepada suaminya walaupun suaminya sedang marah. Sikap lembut ini besar peranannya dalam meluruskan tingkah laku suami yang salah.
20. MENEMANI SUAMI MAKAN SAMPAI SELESAI
Nabi SAW memberi tuntunan begitu praktis, mudah dikerjakan. Temanilah suami-suami anda untuk makan, baik makan siang maupun makan malam. Bukankah justru seorang istri lebih pas menemani suami makan minum di rumah, sehingga keluarga tumbuh menjadi harmonis.**