Network
MANTRA SUKABUMI - Pernikahan dilakukan untuk memenuhi syarat keimanan dari seseorang, kita sebagai umat muslim dianjurkan untuk memenuhi kewajiban menikah supaya iman kita menjadi lebih sempurna.
Selain untuk mendapatkan keturunan, pernikahan juga sebagai pemenuhan atas kebutuhan biologis dari seseorang, untuk mencapai tujuan tersebut Seorang suami-istri haruslah melakukan hubungan badan dengan pasangan yang dihalalkan bagi keduanya.
Namun tidak bisa dipungkiri Seiring berjalannya waktu, adakalanya Hasrat dari Seorang Istri cenderung menurun, hal ini bisa saja terjadi dikarenakan beberapa faktor, misalnya adalah terlalu capek mengurus rumah tangga atau terlalu capek bekerja, sedang dalam suasana hati yang tidak baik atau bisa juga karena mengantuk.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Sehingga ketika hasrat suami sedang tinggi dan ingin berhubungan badan dengan istrinya, maka yang terjadi adalah penolakan, padahal jika seorang istri mengetahui penolakan ajakan suami yang ingin berhubungan badan tanpa adanya udzur, bisa menyebabkan dosa besar bagi seorang istri.
Rasulullah SAW pernah bersabda: "Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul hendaknya wanita itu mendatanginya sekalipun dia berada di dapur.” (HR Tirmidzi).
Dari hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa, seorang istri tidak dianjurkan menolak ajakan suaminya saat suami sedang ingin berhubungan badan, sekalipun istri sedang melakukan pekerjaannya di dapur.
Adapun Seorang Istri diperbolehkan menolak suaminya, apabila dalam keadaan sakit, datang masa haid atau 40 hari setelah melahirkan (nifas), jika seorang istri menolak berhubungan badan dengan suami tanpa udzur, maka bisa dikatakan istri akan berdosa.
