Network
MANTRA SUKABUMI - Buang hajat atau Buang air besar (BAB) adalah suatu proses seseorang membuang kotoran yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sitem pencernaan mahkluk hidup. Buang hajat di dalam agama islam memiliki adab yang wajib Ketahui dan wajib diamalkan.
Adab ketika buang hajat oleh banyak ulama sangat ditekankan, agar ketika seseorang yang sedang buang hajat tidak berperilaku yang tidak diperbolehkan oleh aturan agama, seperti menghadap ke arah kiblat, oleh karenanya seorang muslim wajib tahu adab ketika buang hajat.
Kewajiban mengetahui adab buang hajat, bagi seorang muslim adalah untuk dirinya sendiri, karena dengan memiliki adab ia akan bisa terindah dari fitnah dan ujian, terlebih siksa yang akan diperoleh ketika di alam kubur nanti.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Usai Ikut KLB Demokrat di Sibolangit, Marzuki Alie Perintahkan Polri Tangkap Pelaku Penyiksaan
Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, tentang adab buang hajat yang wajib diketahui dan dilaksanakan oleh seorang muslim, berikut adalah keterangan yang berkaitan dengan hal tersebut diatas, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
قاَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ إِسْتَنْزِهُوا مِنْ البَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ القَبْرِ مِنْهُ
Artinya: 'Waspadailah oleh kalian semua pada saat buang hajat, karena siksa kubur banyak terjadi disebabkan buang hajat". (HR. Daruqutni)
Imam Al-Ghazali dan imam Nawawi didalam kitab mereka yaitu Bidayatul Hidayah dan Muraqil 'Ubudiyah, menuturkan adab buang hajat sebagai berikut:
1. Adab buang hajat di dalam kakus
فَإِذاَ قَصَدْتَ بَيْتَ الماَءِ لِقَضاَءِ الحاَجَةِ فَقَدِّمْ فىِ الدُّخُوْلِ رِجْلَكَ اليُسْرَى وَفىِ الخُرُوْجِ رِجْلَكَ اليُمْنَى وَلاَتَسْتَصْحِبْ شَيْئاً عَلَيْهِ إِسْمُ اللهِ تَعاَلىَ وَرَسُوْلُهُ وَلاَتَدْخُلُ حاَسِرَ الرَّأْسِ وَلاَحاَفِىَ القَدَمَيْنِ وَقُلْ عِنْدَ الدُّخُوْلِ ؛
Artinya: "Apabila kalian bermaksud masuk kakus untuk buang hajat, maka hendaknya
1. Saat masuk kakus dahulukan kaki kiri dan saat keluar dahulukan kaki kanan.
2. Tidak membawa sesuatu yang mengandung nama Allah dan RasulNya.
3. Tidak masuk tampa penutup kepala, seperti handuk atau sejenisnya.
4. Tidak melepas alas kaki.
5. Saat masuk hendaknya berdo’a
Baca Juga: Taufiqurrahman ke Mahfud MD: Tolong Tarik Ucapan Anda ini Menteri yang Ucapannya Mewakili Pemerintah
Berikut ini adalah doa masuk kakus:
بِاسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الرِّجْسِ النَّجْسِ المُخْبِيْثِ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dari noda najis yang mengotori, atas perbuatan setan yang terkutuk".
Dan berikut ini adalah doa Saat keluar kakus:
غُفْراَنَكَ الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَذْهَبَ عَنِّى ماَيُؤْذِيْنِى وَأَبْقَى فىِ ماَيَنْفَعُنِى
Artinya: "Aku memohon ampunanMu, segala pujian milik Allah Yang menghilangkan sesuatu yang menyakitiku, dan Yang menetapkan sesuatu yang bermanfaat untukku".
وَيَنْبَغِى أَنْ تَعِدَّ النُّبَلَ قَبْلَ قَضاَءِ الحاَجَةِ وَأَنْ لاَتَسْتَنْجِىَ بِالماَءِ فىِ مَوْضِعِ قَضاَءِ الحاَجَةِ وَأَنْ تَسْتَبْرِئَ مِنَ البَوْلِ بِالتَّنَحْنُحِ وَالنَّتْرِ ثَلاَثاً وَبِامْراَرِ اليَدِ اليُسْرَى عَلَى أَسْفَلِ القَضِيْبِ
Artinya: "Hendaknya kalian mempersiapkan dahulu batu (ketika bersuci dengan batu) dan tidak mengarahkan air kencing kedalam lubang toilet (supaya tidak bercipratan) dan hendaknya membuang air kencing hingga habis dengan “mendehem” dan melakukan sentilan pelan 3 kali, atau dengan mengurutkan jari tangan kiri dari arah bawah batang zakar.
2. Adab buang hajat di luar kakus
وَإِنْ كُنْتَ فىِ الصَّحْراَءِ فاَبْعُدْ عَنْ عُيُوْنِ النَّاظِرِيْنَ وَاسْتَتِرْ بِشَيْءٍ إِنْ وَجَدْتَهُ وَلاَتَكْشِفُ عَوْرَتَكَ قَبْلَ الإِنْتِهاَءِ إِلىَ مَوْضِعِ الجُلُوْسِ وَلاَتَسْتَقْبِلُ الشَّمْسَ وَلاَ القَمَرَ وَلاَتَسْتَقْبِلُ القِبْلَةَ وَلاَتَسْتَدْبَرُهاَ وَلاَتَجْلُسُ فىِ مُتَحَدِّثِ النَّاسِ وَلاَتَبُلُ فىِ الماَءِ الرَّاكِدِ وَتَحْتَ الشَّجَرَةِ المُثْمِرَةِ وَلاَفىِ الجَحْرِ وَاحْدَرْ الأَرْضَ الصُلْبَةَ وَمُهِبَّ الرِّيْحِ إِحْتِراَزاً مِنَ الرَّشاَشِ لِقَوْلِهِ صلى الله عليه وسلم
Artinya: "Apabila kalian berada di luar ruangan, maka hindari buang hajat dari pandangan orang, denutupi diri bila menemukan penutup, tidak membuka aurat sebelum sampai duduk buang hajat, tidak menghadap kearah matahari dan bulan.
Tidak menghadap kiblat dan membelakanginya, tidak buang hajat di tempat orang-orang berkumpul, tidak buang hajat di air yang tenang, tidak buang hajat dibawah pohon yang berbuah dan tidak pada lubang bulat di permukaan tanah, tidak buang hajat yang mengarah ke permukaan keras dan saat angin berhembus, agar tidak terkena cipratan, berdasar hadits Rasulullah SAW
قاَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ إِسْتَنْزِهُوا مِنْ البَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ القَبْرِ مِنْهُ
Artinya: 'Waspadailah oleh kalian semua pada saat buang hajat, karena siksa kubur banyak terjadi disebabkan buang hajat". (HR. Daruqutni)
وَاتِّكَئِ فىِ جُلُوْسِكَ عَلَى الرِجْلِ اليُسْرَى وَلاَتُبَلِ قاَئِماً إِلاَّعَنْ ضَرُرْرَةٍ
Baca Juga: Mahfud MD Coba Tutupi Jejak Istana, Rocky Gerung: Dia adalah Orang Hukum yang Tahu Taktik
Artinya: "Hendaklah kalian buang air kecil dilakukan dengan posisi duduk di atas kaki kiri, tidak kencing sambil berdiri kecuali darurat".
Berdo’a setelah buang hajat, berikut doanya:
أَللَّـهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِى مِنَ النِّفاَقِ وَحَصِّنْ فَرْجِى مِنَ الفَواَحِشِ
Artinya: "Ya Allah sucikan hatiku dari sifat munafik, lindungi farjiku dari keburukan". ***
