Wajib Tahu, Inilah Riwayat Hadits yang Jelaskan Nasab Rasulullah SAW hingga ke Nabi Adam AS

- 11 Maret 2021, 17:04 WIB
Ilustrasi  Isra Miraj 2021. Peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW melakukan dua perjalanan hanya dalam satu malam. Isra Miraj adalah peristiwa penting sepanjang sejarah keislaman.
Ilustrasi Isra Miraj 2021. Peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW melakukan dua perjalanan hanya dalam satu malam. Isra Miraj adalah peristiwa penting sepanjang sejarah keislaman. /Pixabay/Free-Photos/

MANTRA SUKABUMI - Rasulullah SAW adalah manusia yang paling mulia akhlak-Nya, paling sempurna fisik-Nya dan paling dikasihi oleh Allah Subhanahu wata’ala, beliau bergelar "Habibullah" artinya, kekasih Allah.

Rasulullah SAW lahir dari nasab yang terpilih, berbeda dengan yang lainnya, karena beliau diutus oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagai manusia yang menebar rahmat Allah.

Nasab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersambung kepada Nabi Ibrahim alaihi salam, dari putranya Nabi Ismail alaihi salam, yang kelak dari turunan Nabi Ismail akan lahir Rasulullah SAW.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Addie MS Sindir Amien Rais: Tuhan Tak Suka pada Orang yang Tidak Menunaikan Nazarnya

Dikutip mantrasukabumi.com dari beberapa sumber, terdapat hadits dan riwayat yang menerangkan tentang nasab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, hal tersebut didapati juga dalam kitab Sirah Nabawiyah, berikut ulasannya.

1. Rasulullah SAW dilahirkan dari keturunan yang terbaik

بعثت من خير قرون ابن آدم ، قرنا فقرنا ، حتى كنت من القرن الذي كنت فيه

Artinya: "Aku diutus dari keturunan bani Adam yang terbaik pada setiap kurunnya, hingga sampai pada kurun dimana aku dilahirkan" (HR. Bukhari. 3557)

Imam Ibnu Hisyam menulis nasab Rasulullah saw sebagai berikut:

هَذا كِتَابُ سِيْرَةِ رَسُوْلِ اللهِ صلي الله عليه وسلّم, هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بن عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَاسْمُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ: شَيْبَةَ بن هَاشِمِ وَاسْمُ هَاشِمِ: عُمَرُو بن عَبْدِ مَنَافِ وَاسْمُ عَبْدِ مَنَافِ: المغِيْرَةُ بن قُصَيّ بن كِلَابِ بن مُرَّةَ بن كَعْبِ بن لُؤَيِّ بن غَالِبِ بْن فِهْرِ بن مالِكِ بن  النَّضْرِ بن كِنَانَةَ بنِ خُزَيْمَةَ بن مُدْرِكَةَ

واسمُ مُدْرِكَةَ: عَامِرِ بن إِلْيَاس بن مُضَر بن نِزَار بن مَعَدِّ بن عَدْنَانَ بن أُدَّ ويقالُ أُدَدَ بن مُقَوِّمِ بن نَاحُوْر بن تَيْرَح بن يَعْرُبَ بن يَشْجُبَ بن نَابَت بن إِسْمَاعِيْلَ بن إِبْرَاهِيْمَ خليلُ الرَّحمنِ بن تَارِح وهوَ آزَر بن نَاحُوْر بن سَارُوْغ بن رَاعُو بن فَالِخ بن عَيْبَر بن شَالِخ بن أَرْفَخْشَذ بن سَام بن نُوْح بن لَمَك بن مَتُّو شَلَخ بن أَخْنُوْخ

وَهو إِدْرِيْسُ النَّبِي وَكانَ أَوَّلَ بَنِي آدَمَ أُعْطِي النُّبُوَّةَ وَخَطَّ بِالْقَلَمِ ابن يَرْد بن مَهْلَيِل بن قَيْنَن بن يَانِش بن شِيْث بن آدَمَ عليه السلام

Artinya: “Ini adalah kitab Sirah Rasulullah saw, dia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib, nama asli Abdul Muttalib adalah Syaibah bin Hasyim, nama asli Hasyim adalah Umar bin Abdu Manaf.

Baca Juga: Ayah Najwa Shihab: Jika Pemimpin Berbohong, Maka Pengikutnya yang Percaya pun Terkena Siksa

Nama asli Abdu Manaf adalah Mughirah bin Qusayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadlr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah.

Nama asli Mudrikah adalah ‘Amr bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin ‘Adnan bin Udda, dilafazkan juga Udada bin Muqawwim bin Nahur bin Tayrah bin Ya’ruba bin Yasyjuba bin Nabat bin Ismail bin Ibrahim khalilurrahman bin Tarih.

Dia adalah Azar bin Nahur bin Sarug bin Ra’u bin Falikh bin Aybar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Mattu Syalakh bin Akhnunkh, dia adalah Nabi Idris.

Anam turunan Adam pertama yang dianugerahi kenabian dan baca tulis, bin Yard bin Malayil bin Qainan bin Yanisy bin Syits bin Adam 'alaihis salam.” (Sirah al-Nabawiyyah Ibnu Hisyam, 1/11-16)

Nasab baginda Rasulullah SAW hingga Adnan disepakati oleh para ahli, dan tidak ada sama sekali perbedaan pendapat tentang hal tersebut. (Zaadul Ma’aad 1/70; Rahiq Makhtum hal. 39).

Adapun nasab Rasulullah SAW di atas Adnan, para ulama berbeda pendapat, tidak ada dalil yang dianggap paling Shahih menerangkannya. (Fiqh al-Sirah al-Nabawiyyah Ma’a Mujaz li al-Tarikh al-Khilafah al-Rasyidah, hal. 73; Rahiq Makhtum hal. 39).

Dari sisi ibunya, Sayyidah Aminah, nasab Rasulullah SAW adalah:

هِيَ آمِنَةُ بِنْتُ وَهْبٍ بْنِ عَبْدِ مَنَافِ بْنِ زُهْرَةَ بْنِ كِلَابِ بْنِ مُرَّةَ. ]وَأُمُّهَا بَرَّةُ بِنْتُ عَبْدِ الْعُزَّي بن عُثْمَانَ بن عَبْدِ الدَّارِ بن قُصَيِّ بن كَلَاب. وَأُمُّهَا أُمُّ حَبِيْبِ بنت أَسَد بن عَبْدِ الْعُزَّي بن قُصَيِّ بنِ كِلَاب

Artinya: "Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah. Ibunya Sayyidah Aminah adalah Barrah binti Abdul ‘Uzza bin Utsman bin Abdul Dar bin Qushayy bin Kilab.

Ibunya Barrah binti Abdul ‘Uzza adalah Ummu Habib binti Asad bin Abdul ‘Uzza bin Qushayy bin Kilab. (Mukhtashar al-Kabir fi Sirah al-Rasul, halaman 19)

Baca Juga: Media Asing Soroti Jokowi dan Moeldoko, Rocky Gerung: Kalau Kita yang Bilang, Pasti Disebut Nyinyir

2. Rasulullah SAW adalah keturunan arab Quraisy

إنَّ اللهَ اصطفَى كِنانةَ من ولدِ إسماعيلَ . واصطفَى قريشًا من كنانةَ . واصطفَى من قريشٍ بني هاشمَ . واصطفاني من بني هاشمَ

Artinya: "Allah telah memilih Kinanah dari keturunan Isma’il, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy, dan memilih aku dari keturunan Bani Hasyim". (HR. Muslim. 2276)

3. Kedudukan nasab Rasulullah SAW adalah yang tertinggi dalam kaumnya, dan diakui oleh musuhnya

Raja Hieraklius bertanya:

كَيْفَ نَسَبُهُ فِيكُمْ؟

Artinya: “Bagaimana nasab Nabi SAW tersebut?”

Maka Abu Sufyan menjawab:

هُوَ فِينَا ذُو نَسَبٍ

Artinya: “Sesungguhnya Muhammad SAW itu di kalangan kami adalah orang yang nasabnya tinggi.”

فَكَذَلِكَ الرُّسُلُ تُبْعَثُ فِي نَسَبِ قَوْمِهَا

Artinya: "Demikianlah para Rasul, mereka diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan nasab yang tinggi di antara kaumnya". (HR. Bukhari. 7)

4. Garis keturunan dari awal hingga akhir terpelihara dari keburukan

خرجت من نكاح ، و لم أخرج من سفاح ، من لدن آدم إلى أن ولدني أبي و أمي ، لم يصبني من سفاح الجاهلية شيء

Artinya: "Aku lahir dari pernikahan, dan tidaklah Aku dilahirkan dari perzinaan. Mulai dari Nabi Adam sampai pada ayah ibuku. Tidak ada keburukan Jahiliyah sedikitpun dalam nasabku". (HR. Ath Thabrani. 4728, dalam Sahih Sirah Nabawiyah 1/10).***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x