7 Tips Penerang Hati, Salah Satunya Ikhlas Dalam Ibadah

- 17 Maret 2021, 15:35 WIB
7 Tips Penerang Hati, Salah Satunya Ikhlas Dalam Ibadah./
7 Tips Penerang Hati, Salah Satunya Ikhlas Dalam Ibadah./ /Pexels/Ali Arapoğlu



MANTRA SUKABUMI - Hati dalam bahasa Arab disebut "Qalbu" makna dari kata tersebut ialah mudah berubah keadaannya.

Hati akan mudah berubah dari satu keadaan, itu tergantung terhadap perkara yang dilihat dan dirasakan, karena hal tersebut menjaga hati teramat penting untuk dilakukan.

Menjaga hati agar senantiasa baik dan bersinar terang mesti dilakukan, diantaranya dengan ikhlas didalam mengerjakan amal ibadah.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Jarang Hadir di Media, Prabowo Subianto Laksanakan Serah Terima Kapal Selam TNI Alugoro 405 pada Angkatan Laut

Dikutip mantrasukabumi.com dari kitab Nashoihul Ibad, halaman 31 pada bahasan yang ke 14 makalah kitab tersebut, disebutkan 7 hal yang dapat menerangi hati.

Berikut ini redaksi dari kitab Nashoihul Ibad, karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-jawi, yang menjelaskan 7 perkara yang bisa menerangi hati

 سبعة اشياء تنور القلب:

Terdapat 7 perkara yang dapat menerangi hati, antara lain:

أولها الإخلاص في العبادة

Pertama, ikhlas didalam menjalankan ibadah kepala Allah Subhanahu wata’ala. Sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya‘budūn

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Q.S Az-Zariyat [51] : 56


والثاني بر الوالدين

Yang kedua, berbakti kepada ibu dan bapak, sebagaimana Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

wa‘budullāha wa lā tusyrikū bihī syai'aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu man kāna mukhtālan fakhūrā

Baca Juga: Resmikan Acara HMI ke-31, Jokowi: 7 Menteri Saat ini Adalah Kader HMI

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim.

orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri".  Q.S An-Nisa' [4] : 36

والثالث صلة الرحم

Yang ketiga, menjalin tali silaturahmi. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

yā ayyuhan-nāsuttaqū rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa minhā zaujahā wa baṡṡa minhumā rijālan kaṡīraw wa nisā'ā, wattaqullāhallażī tasā'alūna bihī wal-arḥām, innallāha kāna ‘alaikum raqībā

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya.

dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya

kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu". Q.S An-Nisa' [4] : 1

والرابع أن لا يضع عمره في المعصية

Yang keempat, tidak menyia-nyiakan umurnya untuk berbuat maksiat

Baca Juga: Inilah Keutamaan Dzikir 'Subhanallah Wabihamdihi' Salah Satunya akan Ditanamkan untuknya Pohon Kurma di Surga

والخامس أن لايتبع هواه

Yang kelima, tidak menuruti hawa nafsu
 
والسادس أن يجتهد في الطاعة

Yang keenam, bersungguh-sungguh didalam taat kepada Allah Subhanahu wata’ala. Firman Allah Subhanahu wata’ala:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

wallażīna iżā fa‘alū fāḥisyatan au ẓalamū anfusahum żakarullāha fastagfarū liżunūbihim, wa may yagfiruż-żunūba illallāh, wa lam yuṣirrū ‘alā mā fa‘alū wa hum ya‘lamūn

dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya,

dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Q.S Ali 'Imran [3] : 135

والسابع أن يكثر ذكر الله. (نصائح العباد. ٣١)

Yang ketujuh, memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala:

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

allażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu‘ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fī khalqis-samāwāti wal-arḍ, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār

Baca Juga: Wajib Tahu, 2 Kalimat Dzikir ini Amat Dibenci Iblis, Jangan Tidak Membacanya

Baca Juga: Gaikindo Rilis Data Penjualan 10 Merek Mobil Terlaris Sejak Relaksasi PPnBM Digulirkan

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata).

"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." Q.S Ali 'Imran [3] : 191. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x