Inilah Bacaan Setelah Sholat Witir Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

- 22 Maret 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi sholat. Inilah Bacaan Setelah Sholat Witir Berdasarkan Hadis Rasulullah SAW.*
Ilustrasi sholat. Inilah Bacaan Setelah Sholat Witir Berdasarkan Hadis Rasulullah SAW.* //Pexels./Michael Burrows

MANTRA SUKABUMI - Sholat witir adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan dalam syariat islam, bahkan termasuk kedalam yang tidak disukai jika ditinggalkan. 

Sholat sunnah witir ini dikerjakan setelah sholat Isya dan sebelum tidur, bisa juga dikerjakan pada malam hari, setelah sholat sunnah Tahajud. 

Rasulullah SAW menjelaskan tentang bacaan setelah sholat sunnah witir baik witir yang dikerjakan pada saat usia sholat tarawih maupun pada malam-malam biasa. 

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Tak Terima Didoakan Andi Arief Jadi Dirut PLN Bagian Pegang Setrum, Ruhut Sitompul: Makin Stres aja Nih Orang

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, tentang bacaan setelah sholat sunnah witir, menurut riwayat hadits dari Rasulullah SAW, berikut adalah kutipan-nya. 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْوِتْرِ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ بِقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَفِي الثَّالِثَةِ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ فَإِذَا سَلَّمَ قَالَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

Artinya, Adalah Rasulullah membaca dalam sholat Witir dengan (surah Al-A’la), pada rakaat kedua membaca: (surah Al-Kafirun), dan pada rakaat ketiga dengan membaca: (surah al-Ikhlas). Apabila beliau sudah salam, beliau membaca: (Subhanal Malikil Quddus) sebanyak tiga kali.

Takhrij

  1. Abu Daud no. 1430, Al-Nasai no. 1701, Ibnu Majah no. 1171, Daripada Ubay bin Ka’ab ra. Dishahihkan oleh Ibnu Daqiq al-Ied dalam al-Imam bi Ahadith al-Ahkam 1/229 dan Syeikh al-Albani.

Baca Juga: Amalkan Doa Nabi Muhammad SAW di Waktu Pagi, Bisa Lancar Rezeki hingga Kebutuhan Terpenuhi

Baca Juga: 70 Ribu Malaikat Memohonkan Ampunan bagi yang Menjenguk Orang Sakit 

Dalam riwayat yang lain terdapat tambahan kalimah Rabbul Malaikati Warruh. Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu anhu, ia berkata

فَإِذَا سَلَّمَ قَالَ :« سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ». ثَلاَثَ مَرَّاتٍ يَمُدُّ بِهَا صَوْتَهُ فِى الآخِرَةِ يَقُولُ :« رَبِّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ »

Artinya, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan salam, beliau mengucapkan, ‘Subhaanal malikil qudduus’ sebanyak tiga kali dan di suara ketiga, beliau memanjangkan suaranya. 

Lalu beliau mengucapkan, ‘Rabbil malaikati war ruuh". (HR. Baihaqi dalam Sunan Kubra 3/40 dan Daruquthni 4/371. Tambahan ‘rabbil malaikati war ruuh’ adalah tambahan maqbulah yang diterima).

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu, bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca di akhir witirnya,

Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Keberuntungan di Awal Pekan Senin 22 Maret 2021: Pantang Menyerah hingga Capai Kesuksesan

Baca Juga: Inilah 6 Macam Fitnah Dajjal, Salah Satunya Memerintahkan Langit untuk Menurunkan Hujan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سُخْطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dengan keridhaanMu dari kemurkaanMu, dengan maafMu dari siksa Mu, dan aku berlindung denganMu dariMu. 

Aku tidak mampu menghitung pujian kepadaMu sebagaimana Engkau telah memuji diriMu sendiri” (HR. Abu Daud no. 1427, al-Nasaie no. 1747, dan Ahmad no. 1294, Tirmidzi no. 3566, Ibnu Majah no. 1179. Disahihkan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Nata'ij al-Afkar 3/25). ***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah