Ketika Tuhan Sakit Wajibkah Kita Menjenguk, Simak Ulasannya agar Tidak Gagal Paham

- 29 Maret 2021, 14:14 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, saat menjenguk Satpam Gereja Katedral Makassar yang menjadi korban pengeboman./
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, saat menjenguk Satpam Gereja Katedral Makassar yang menjadi korban pengeboman./ /Ashari/ARAHKATA

Berikut kutipan hadis qudsi yang menerangkan bahwa ketika tuhan sakit Ia ingin di jenguk oleh hamba-Nya.

Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari dalam kitab Irsyadul Ibad mengutip hadis qudsi yang diriwayatkan Imam Muslim radhiallahu’anhu sebagai berikut.

أخرج مسلم أن الله تعالى يقول يوم القيامة: يا ابن آدم مرضت فلم تعدني. قال: يا رب كيف أدعوك وأنت رب العالمين. قال: أما علمت أن عبدي فلانا مرض فلم تعدني. أما علمت أنك لو عدته لوجدتني عنده أي لوجدت عنده ثوبي الذي لا نهاية لعظمه.

Artinya, Pada hari Kiamat Allah menegur seseorang (hamba), “Wahai anak Adam, saat Aku sakit, mengapa engkau tidak menjenguk-Ku?” Orang tersebut menjawab:

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 29 Maret 2021: Lewat Pesan Suara, Mama Rosa Terima Andin dan Al Kembali

“Wahai Tuhanku, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan sekalian alam?” Allah menjawab: “Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku si fulan itu sakit!

Namun engkau tidak menjenguk-Ku. Tahukah engkau, jika saja engkau menjenguknya, engkau akan mendapati Aku di sisinya.”

Maksudnya, “Engkau akan mendapatkan ganjaran-Ku yang tak bertepi saking banyaknya.” (HR Muslim).

Hadis qudsi di atas, menganjurkan atas siapa saja, untuk meluangkan waktu, menjenguk kerabat atau sahabat yang sedang sakit.

Halaman:

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah