Raih Kemuliaan Hadiri Sholat Jum’at, Berikut Adab Seorang Muslim yang Mesti Dikerjakan

- 22 April 2021, 21:30 WIB
Raih Kemuliaan Hadiri Sholat Jum’at, Berikut Adab Seorang Muslim yang Mesti Dikerjakan./
Raih Kemuliaan Hadiri Sholat Jum’at, Berikut Adab Seorang Muslim yang Mesti Dikerjakan./ /Pixabay/Sharanong

MANTRA SUKABUMI - Sholat Jumat sebagaimana kita ketahui bersama, hukumnya wajib atas setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sempurna.

Kemuliaan sholat Jumat dapat diraih oleh seorang muslim, ketika mereka menetapi adab atau tata krama dalam pelaksanaan sholat Jumat.

Pada bahasan artikel kali ini kita akan bersama-sama menyimak, beberapa adab yang mesti dikerjakan oleh seorang muslim untuk meraih kemuliaan.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kecewa Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang, Ahli Telematika: Malah Ikutan Harun Masiku


Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, terkait adab seorang Muslim saat menghadiri sholat Jumat, Allah Subhanahu Ta’ala berfirman:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ

Artinya, “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Dalam menghadiri sholat Jum’at sebagaimana uraian di atas seorang muslim mesti memperhatikan beberapa adab penting berikut ini:
 
Pertama

Datanglah lebih awal ke masjid untuk menghadiri sholat Jum’at. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً

Artinya, “Siapa yang berangkat Jumat di awal waktu, maka ia seperti berkurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berkurban dengan sapi.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Waktu Sholat Besok Jumat 23 April 2021 untuk Jabodetabek

Siapa yang berangkat Jumat di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat,

maka ia seperti berkurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berkurban dengan telur.” (HR. Bukhari, Muslim, nomor 881. 850)

Kedua

Dalam keadaan memiliki wudhu ketika menuju ke masjid, sebagaimana masih dalam riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا

Artinya, “Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jumat, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul

mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni.

Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim, no. 857)

Ketiga

Sudah dalam keadaan bersih dan wangi dari rumah, menuju ke masjid, sebagaimana hadis Rasulullah SAW menyebutkan sebagai berikut:

مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ وَمَنْ اغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ

Artinya, “Barangsiapa berwudhu di hari Jumat, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhol.” (HR. An-Nasai, no. 1380; Tirmidzi, no. 497; Ibnu Majah, no. 1091).

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Subuh 11 Ramadhan 1442 H di Wilayah Sukabumi Jumat 23 April 2021

Keempat

Saat berada di dalam masjid hendaknya melaksanakan sholat tahiyatul masjid sebelum duduk.
Sayyidina Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, berkata:

“Sulaik Al Ghothofani datang pada hari Jumat dan Rasulullah SAW sedang berkhutbah. Ia masuk dan langsung duduk. Beliau pun berkata pada Sulaik,

يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا – ثُمَّ قَالَ – إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا

Artinya, “Wahai Sulaik, berdirilah dan kerjakan shalat dua raka’at (tahiyyatul masjid), persingkat shalatmu (agar bisa mendengar khutbah).”

Lantas beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian menghadiri shalat Jumat dan imam berkhutbah, tetaplah kerjakan shalat sunnah dua rakaat dan persingkatlah.” (HR. Bukhari, no. 930; Muslim, no. 875)

Kelima

Jangan berbicara atau berkata yang sia-sia seperti ngobrol dengan teman saat mendengar khutbah Jum’at berlangsung. Perhatikan hadis Rasulullah SAW berikut, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

Artinya, “Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jumat, ‘Diamlah, khotib sedang berkhutbah!’ Sungguh engkau telah berkata sia-sia.”(HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851). ***

 
 

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x