MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Baha merupakan salah satu ulama kharismatik yang dikenal dengan keluasan ilmu dan sifat tawadhunya.
Gus Baha adalah Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an. Beliau termasuk pakar tafsir Al Quran, selain itu beliau juga menguasai berbagai ilmu lainnya.
Gus Baha juga merupakan Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mempunyai banyak amalan berupa dzikir dan shalawat khususnya agar hati tenang dan hilang rasa takut.
Baca Juga: Ada Titik Terang, Pengamat: Cuitan Denny Siregar Tampak Sangat Terkait dengan Pembantaian Laskar FPI
Salah satu amalan dzikir yang sering dibaca oleh Gus Baha saat mengisi pengajian kitab bersama para santri atau pengajian umum yakni sebagaimana yang dikutip mantrasukabumi.com dari iqra.id.com, yaitu:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi.
“Maha suci Allah dan aku memuji-Nya sebanyak ciptaan-Nya sejauh ridha-Nya seberat timbangan arsy-Nya dan sebanyak tinta untuk menulis kalimat-Nya.” (HR. Muslim)
Bacaan dzikir atau wirid tersebut bisa diamalkan juga oleh siapa saja sebab itu bersumber dari Sunnah Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki keutamaan-keutamaan yang agung dan keberkahan-keberkahan yang melimpah, baik di dunia maupun di akhirat, antara lain: Keberkahan Duniawi, yaitu;
Baca Juga: Tito Karnavian Dituding Eksekutor Kriminalisasi Habaib dan Ulama, Natalius Pigai: Kejam dan Salah Besar
1. Ketenangan hati dan hilangnya rasa takut, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“…Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra’d: 28]
2. Mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan.
3. Meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ