Network
MANTRA SUKABUMI - Hubungan suami-istri bisa bernilai pahala bila diniatkan ibadah. Termasuk dalam hal ini hubungan intim (jima').
Misalnya, pasangan suami istri akan mendapatkan pahala bila hubungan yang mereka lakukan diniatkan untuk membahagiakan pasangan, memperoleh keturunan, dan mengharap ridho Allah.
Dalam Islam sebetulnya tidak ada waktu khusus hubungan intim. Kapanpun boleh dilakukan selama istri tidak dalam kondisi haid.
Namun para ulama, berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, memahami bahwa waktu paling baik berhubungan badan adalah hari Jum'at atau di malam Jumat, seperti dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Kamis, 1 Juli 2021.
Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam al-Suyuthi dalam Nurul Lam'ah fi Khashaish al-Jum'ah.
Bahwa orang yang melakukan hubungan badan di hari Jum'at mendapatkan dua pahala, yaitu pahala mandi Jum'at dan pahala mandi istrinya.
Penjelasan ini berdasarkan hadis Rasulullah:
"Apakah kalian lemas menyetubuhi istri kalian pada setiap hari Jum'at. Karena kalau dilakukan dia akan mendapatkan dua pahala: pahala mandinya sendiri dan pahala mandi istrinya" (HR: Baihaqi).
Sanad hadits ini diakui lemah oleh Imam al-Suyuthi. Tetapi dia tetap mencantumkan hadis ini dalam kitabnya.
