Dilarang Rasulullah SAW, inilah Perkataan yang Tak Boleh Terucap Saat Sedang Sakit

- 6 Juli 2021, 18:42 WIB
Dilarang Rasulullah SAW, inilah Perkataan yang Tak Boleh Terucap Saat Sedang Sakit
Dilarang Rasulullah SAW, inilah Perkataan yang Tak Boleh Terucap Saat Sedang Sakit /Pixabay.com/Halfpoint

MANTRA SUKABUMI - Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dalam hidupnya, saat Allah menakdirkan kita untuk sakit, pasti ada alasan tertentu yang menjadi penyebabnya. 

Sekaligus mengajarkan kita untuk memetik hikmah dari sakit yang kita alami, apabila kita sedang sakit maka sangat tidak dianjurkan banyak mengeluh, menggerutu.

Apalagi sampai mengumpat dan su'uzon kepada Allah. Hal ini mengingatkan kita pada hadits yang pernah diriwayatkan oleh Imam Muslim.

 Baca Juga: dr Zaidul Akbar Jelaskan Rasulullah SAW Suka Buah Semangka

Ketika itu Rasulullah menemui Ummu As-Saa'ib yang sedang sakit, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube @Jamaah Nurul Qolbi pada Selasa, 6 Juli 2021.

Kemudian Nabi SAW beratnya “Kenapa engkau menggigil seperti ini wahai Ummu As-Saa'ib?", wanita itu menjawab "Karena demam wahai Rasulullah, sungguh tidak ada barokahnya sama sekali" Lalu Rasulullah bersabda "Jangan engkau mencela (mengecam) penyakit demam. 

Karena penyakit itu bisa menghapuskan dosa dosa manusia seperti proses pembakaran menghilangkan noda pada besi" (HR. Muslim).

Allah akan menghapuskan dosa dosa orang sakit yang tidak mencela sakitnya, apabila kita sedang sakit sangat tidak dianjurkan untuk mengeluh, mengumpat, atau bahkan mengatakan Allah tidak sayang kepada kita.

Kalau kita mau menyadari, justru sakit yang kita alami adalah pertanda bahwa Allah sangat sayang kepada kita.

Baca Juga: Dua Binatang Buas Ini Ternyata Disebut Rasulullah Sebagai Tanda Kiamat Akan Segera Terjadi 

Hal ini pernah dikatakan oleh Abu Imamah Al Bahili yang meriwayatkan dalam hadits Rasulullah tentang orang sakit, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda ;

"Allah mengutus empat Malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit. Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit.

Maka Allah memerintahkan kepada para Malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya"

Dalam hadits yang lain, Rasulullah pernah bersabda; "Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus empat Malaikat untuk datang padanya". Masing-masing Malaikat tersebut diberi tugas yang berbeda.

Malaikat pertama diperintahkan Allah untuk mencabut kekuatan dalam raga, sehingga hamba yang mukmin itu menjadi lemah tak berdaya.

Kemudian Allah memerintahkan kepada Malaikat yang kedua untuk mencabut kelezatan rasa dalam lidahnya sehingga makanan apa pun yang masuk dalam mulutnya akan terasa pahit.

Baca Juga: Jangan Asal, ini Adab Memotong Kuku Menurut Islam dan Rasulullah SAW  

Sementara Malaikat ketiga diperintahkan oleh Allah untuk mencabut kecerahan wajah, sehingga raut mukanya akan terlihat pucat. 

Dan Malaikat terakhir diutus oleh Allah untuk mencabut semua dosanya, sehingga ia berada dalam kondisi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada Malaikat pertama, kedua dan ketiga untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk Malaikat keempat, Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa dosanya kepada hamba mukmin.

Maka bersujudlah para Malaikat itu kepada Allah seraya berkata, "Ya Allah, mengapa Engkau tidak perintahkan aku untuk mengembalikan dosa-dosa ini kepada hamba-Mu?"

Allah pun menjawab; "Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosa hamba-Ku setelah Aku menyulitkannya ketika sakit", kemudian Malaikat pun kembali bertanya, "Kemanakah dosa-dosa ini harus aku simpan Ya Rabb?"

Allah pun memerintahkan kepada Malaikat tersebut untuk membuangnya ke dalam lautan, kemudian oleh Allah dosa-dosa itu dijadikan binatang buas laut lainnya.

Baca Juga: Amalan agar Tidur Dijaga Malaikat Bukan Setan yang Dianjurkan Rasulullah Saw

Sehingga ketika sudah kembali sehat, hamba mukmin yang sakit tadi menjadi seorang hamba yang bersih dari dosa.

Namun jika ajal menjemputnya, hamba mukmin itu wafat dalam keadaan bersih dari dosa.

Begitulah Allah SWT menguji manusia untuk melihat siapa di antara hamba-Nya yang memang benar-benar berada dalam keimanan dan kesabaran.

Karena sesungguhnya iman bukan hanya sekedar ikrar yang diucapkan melalui lisan, tapi juga harus menghujam di dalam hati dan harus diamalkan oleh seluruh anggota badan.

Apabila saudaraku semuanya sedang diuji Allah dengan rasa sakit, maka ketahuilah hal tersebut merupakan pertanda rasa cinta yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang beriman.

Baca Juga: Rasulullah Sebut Kiamat Akan Segera Terjadi Jika 2 Hewan Ini Telah Muncul di Muka Bumi, Simak Penjelasannya

Jangan sampai kita menyia-nyiakan kecintaan yang Allah berikan melalui ujan sakit dengan mengeluh, mencela, atau bahkan berburuk sangka kepada Allah.

Tetaplah berbaik sangka dan menerima sakit tersebut sebagai ujian. Kemudian setelah itu, perbanyaklah berdzikir Insyaallah dengan begitu, kita bisa menjadi manusia beriman yang dicintai Allah SWT.

Dan kita semua berharap, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat serta nikmat-Nya kepada kita semua. Amin amin yaa robbal 'alamin.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah