Doa agar Terhindar dari Segala Macam yang Jahat dan Masalah Ijazah Abah Guru Sekumpul

- 9 Juli 2021, 21:15 WIB
Doa agar Terhindar dari Segala Macam Jahat dan Masalah Ijazah Abah Guru Sekumpul./
Doa agar Terhindar dari Segala Macam Jahat dan Masalah Ijazah Abah Guru Sekumpul./ /Pixabay/darwisalwan


MANTRA SUKABUMI - Berikut doa ijazah dari Abah Guru Sekumpul agar terhindar dari segala macam yang jahat dan masalah.

Kh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Albanjari atau lebih dikenal dengan Abah Guru Sekumpul memberikan ijazah doa agar kita selamat dari segala bentuk kejahatan.

Kata Abah Guru Sekumpul, sebagaimana dikutip dari unggahan Facebook Ulama Nusantara, orang yang membaca doa ini dengan izin Allah akan dipelihara dari segala yang jahat dan segala macam masalah.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Berdasarkan keterangan, kata Abah Guru Sekumpul, doa ini dibaca sebanyak 33 kali setiap pagi dan sore. Adapun doa-Nya adalah:

اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَمِنْكَ الْفَرَجُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَبِكَ الْمُسْتَعَان

"Allahumma lakal hamdu waminkal faroju wa ilaikal musytaka wa bikal musta'an."

Sebagai informasi, Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani yang lebih akrab disapa Abah Guru Sekumpul lahir pada 11 Februari 1942 (27 Muharram 1361 H) di desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

Beliau merupakan anak pertama dari KH. Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf dan ibundanya, Hj. Masliah binti H Mulya.

Abah Guru Sekumpul merupakan ulama Banjar yang dikenal Kharismatik di Kalimantan, khususnya di Martapura, Banjarmasin.

Banyak orang mengira, sekumpul adalah nama pondok pesantren, padahal tidak demikian. Awalnya, di sekitar hutan Karamunting tersohor dengan nama Sungai Kacang.

Namun,ketika pengajian Hijrah, KH Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani memperkenalkan nama Sekumpul.

Benar adanya, pada tahun 1970-an tersebut ada yang menjuluki Sekumpul. Sampai ketika Guru pindah, terminologi Sekumpul mulai dikenal khalayak.

Nah, perubahan tersohornya nama tersebut menjadi awal sejarah sapaan ulama yang dikenal kharismatik tersebut, Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga: Panduan Doa Wudhu Lengkap, Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Sejak kecil, Abah Guru Sekumpul sudah dididik untuk mencintai ilmu pengetahuan serta menanamkan rasa senang dan cinta kepada ulama.

Beliau dididik dengan kedisiplinan, pendidikan tauhid, akhlaq dan tajwid Alquran oleh ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah.

Sehingga dapat dikatakan, bahwa guru pertama Abah Guru Sekumpul adalah ayah dan neneknya.

Sejak kecil, beliau sudah menunjukkan kelebihan-kelebihan yang luar biasa. Pada umur 7 tahun, sudah hafal Alquran, dilanjutkan hafal kitab Jalalain di umur 9 tahun.

Dalam usia kurang lebih 10 tahun, beliau sudah mendapat khususiah serta anugerah dari Allah berupa Kasyaf Hissi, yakni dapat melihat serta mendengar apa yang ada di dalam atau terdinding.

Ketika usia beliau 9 tahun, tepat malam jumat bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit.

Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Beliau ingin masuk, tetapi dihalau oleh penjagaan hingga tersungkur. Dia pun terbangun.

Pada malam jum'at berikutnya, ia bermimpi kembali hal yang sama. Terulang lagi pada malam jumat ketiga, beliau kembali bermimpi hal yang sama.

Tapi kali ini beliau dipersilahkan masuk dan disambut seorang syekh. Ketika sudah masuk ia melihat masih banyak kursi yang kosong.

Adapun ketika beliau merantau ke Jawa untuk mencari ilmu, tidak disangka syekh yang pertama kali menyambutnya dan menjadi guru adalah orang yang menyambutnya dalam mimpi tersebut.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x