Kenapa Haram Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik, Simak Penjelasannya

- 10 Juli 2021, 12:15 WIB
Kenapa Haram Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik, Simak Penjelasannya./*
Kenapa Haram Melaksanakan Puasa Pada Hari Tasyrik, Simak Penjelasannya./* /Freepik.com/user14908974



MANTRA SUKABUMI - Berikut ini kami sajikan tentang alasan kenapa diharamkan melaksanakan puasa pada hari tasyrik.

Seperti kita ketahui, hari tasyrik itu bertepatan dengan tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah yaitu sehari setelah perayaan Idul Adha.

Sebelum kita bahas tentang alasan diharamkannya puasa pada hari Tasyrik, lebih lanjut akan mengulas latar belakang penamaan hari tasyrik.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Mengenai latar belakang penamaan Tasyrik (تشريق) ada beberapa versi.

Pertama karena pada hari Tasyrik orang-orang pada menjemur (yusyarriqûn) daging kurban.

Kedua Tasyrik (تشريق ) juga berarti membuat daging kurban jadi dendeng.

Ketiga tasyrik juga berarti menyinarkan cahaya, ini sesuai dengan arti asal Adha yakni nampak. Sehingga pada hari Adha ‘mulai nampak’ disusul dengan Tasyrik ‘sinar cahaya.

Hari Tasyrik merupakan momentum istimewa untuk melaksanakan dzikir. Ibadah berdzikir memiliki kaitan yang sangat erat dengan doa.

Karena bagaimanapun, doa merupakan salah satu bentuk mengingat dan upaya pendekatan (taqarrub)seorang hamba kepada Tuhannya.

Maka dari itu, para ulama salaf sangat menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak doa selama hari Tasyrik.

Nah, lalu kenapa di hari tasyrik dilarang untuk berpuasa? Sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber:

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2021, Berikut Niat Puasa Dzulhijjah 1442 H dari Tanggal 1-9

Hukum berpuasa di hari Tasyriq menurut pendapat paling shahih di kalangan ulama Madzhab Syafi’i adalah haram.

Sesuai sabda Rasulullah saw.:

أَيَّامُ التَّشْرِيْكِ أّيَّامُ أّكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ

“Hari tasyrik adalah hari makan dan minum, dan mengingat Allah.” (HR. Muslim)

Allah swt. mensyariatkan terhadap umat Islam untuk menjadikan hari Tasyrik sebagai hari makan dan minum karena hari-hari tersebut masih satu rangkaian dengan hari raya Idul Adha.

Hari Tasyrik sebagai hari makan dan minum memiliki pesan tersirat sebagai upaya syariat dalam membantu mereka untuk semakin giat dalam beribadah mengingat Allah Swt.

Karena bentuk syukur paling sempurna atas nikmat yang diberikan adalah dengan semakin giat melakukan ibadah.

Hari Tasyrik ini merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umatNya dengan memberikan peluang untuk menyortir ibadah puasa dan menikmati hidangan hari kurban pada umatNya.

Akan tetapi disisi lain Allah SWT menganjurkan untuk melaksanakan amalan ibadah sebagaimana yang telah disebutkan di atas agar umatNya senantiasa dapat bersyukur dan selalu mengingat Allah.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x