Network
Menunaikan haji ke Baitullah merupakan keinginan setiap Muslim terutama yang mampu secara ekonomi maupun fisik. Namun, di tengah pandemi Covid-19 ini, niat beribadah haji harus ditunda demi kesehatan.
Menunaikan ibadah haji dengan ikhlas pahalanya sangat besar dan berhak menyandang haji mabrur.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ جِهَادٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ
Dari Abu Hurairah radliallahu anhu berkata; Ditanyakan kepada Nabi Shallallahualaihiwasallam: "Amal apakah yang paling utama?". Beliau menjawab: "Iman kepada Allah dan rasulNya".
Kemudian ditanya lagi: "Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Al Jihad fii sabiilillah". Kemudian ditanya lagi: "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Haji mabrur". (HR. Bukhari).
Baca Juga: 3 Amalan dan Keutamaan di Bulan Dzulhijjah, Berkurban untuk yang Mampu Salah Satunya
5. Shalat Idul Adha
Imam Bukhari menyebutkan dalam Kitab Shahihnya dari Ibnu Abbas bahwa hari-hari yang ditentukan adalah sepuluh hari Dzulhijjah. Dalam hadits shahih disebutkan:
وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أفضل أيام الدنيا أيام العشر.
Dari Jabir bin Abdullah Rasulullah bersabda: “Hari yang paling utama di dunia adalah hari sepuluh Dzulhijjah”. (Shohihul Jami’)
