Perlu Diketahui, Berikut Janji Allah SWT untuk Orang Tua yang Bayinya Meninggal Dunia

- 31 Juli 2021, 21:10 WIB
Perlu Diketahui, Berikut Janji Allah SWT untuk Orang Tua yang Bayinya Meninggal Dunia./
Perlu Diketahui, Berikut Janji Allah SWT untuk Orang Tua yang Bayinya Meninggal Dunia./ /Pexels/Rene Asmussen


MANTRA SUKABUMI - Peristiwa kematian atau meninggal dunia sama sekali tidak mampu diketahui siapapun dan kapan terjadinya, tidak jarang, kematian menimpa pada anak balita ataupun anak bayi.

Mengenai bayi yang meninggal, ada mindset yang menyatakan bahwa keadaan ini menjadi anugerah bagi orang tuanya.

Karena anak tersebut meninggal dalam keadaan yang masih suci tanpa dosa dan akan dimasukkan ke dalam surga.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Inilah janji Allah untuk orangtua yang bayinya meninggal dunia, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Kanal Youtube @ NS BOR CHANNEL pada Sabtu, 31 Juli 2021.

Dalam sebuah hadist meriwayatkan : "Aku mendengar Ibnu Abbas berkata; aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa dari umatku mempunyai dua farath (kematian anak kecil), maka ia akan masuk surga."

Maka ' Aisyah berkata; Aku rela berkorban dengan ayahku, bagaimana nasib yang hanya mempunyai satu anak kecil yang mati?

Beliau bersabda, "Begitu pula yang mempunyai satu farath, wahai wanita yang menyepakati (kebaikan)." Aisyah berkata lagi; Bagaimana umatmu yang tidak mempunyai farath?

Beliau bersabda, "Maka akulah farath bagi umatku, mereka tidak pernah mendapat musibah seperti (kematian) ku."(HR. Ahmad).

Hadist tersebut menjelaskan mengenai nabi yang ditanya tentang orang tua yang kehilangan dua orang anaknya.

Dari hadis tersebut, Aisyah menganggap bahwa ditinggal satu anak juga merupakan sebuah pukulan bagi orang tua.

Maka Aisyah secara tegas menyampaikan bahwa nabi pernah mengatakan padanya, jika orang tua ditinggal satu saja anaknya yang belum baligh, dia akan masuk surga.

Dalam hadist lain, Rasulullah Saw menyebutkan bahwa, "yang berhak masuk surga adalah orang tua yang ditinggal mati tiga anaknya sebelum baligh (Bukhari) dan ditinggal mati dua anak sebelum baligh (Muslim)."

Hadist-hadist ini tidak saling bertentangan satu sama lain karena masih dalam konteks yang sama yakni orang tua yang ditinggal mati anaknya.

Memahami hadist harus beriringan dengan Al-Qur'an. Banyak ayat Al-Qur'an berbicara mengenai balasan surga bagi siapa saja yang berbuat baik di dunia dan kaitannya dengan kematian.

Lantas, bagaimana dengan anak kecil yang meninggal karena mereka belum melakukan kebaikan apapun di dunia ini ?!

Al-Qur'an sendiri tidak secara eksplisit membahas tentang anak yang meninggal dunia sebelum baligh.

Baca Juga: Wenny Ariani Kembali Tunjukkan Foto Bayi Anak dari Rezky Aditya: Ku tak Percaya Kamu Tumbuh Besar Sekarang

Al-Qur'an hanya membahas mengenai anak-anak yang tidak secara langsung berkaitan dengan kehidupan akhirat.

المال والبنون زينة الحياة الدنيا والباقيات الصالحات خير عند ربك ثوابا وخيز أملا

Artinya: "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhan serta lebih baik untuk menjadi harapan". (Q.S al-Kahfi: 46).

Sementara dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

والذين يقولون ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما

Artinya: "Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah bagi kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa" (Q.S al-Furqan : 74).

Melalui ayat tersebut, anak menjadi suatu kebanggaan kehidupan di dunia dan sangat diharapkan kehadirannya.

Banyak orang tua yang menempuh beragam cara agar dapat secepatnya diberi anak atau keturunan.

Orang tua akan merasa sangat bahagia apabila memiliki anak dan mampu mendidiknya menjadi anak yang saleh.

Hal ini Menjadi sangat beralasan jika nabi kemudian bersabda: "bahwa orang tua yang kehilangan anaknya ketika mereka belum baligh akan mendapat balasan surga."

Ini dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sabda nabi dalam rangka menenangkan dan menguatkan hati umatnya.

Akan tetapi, anak tersebut hanya bisa menolong orang tuanya jika mereka masih berada dalam jalan agama Islam.

Jika mereka menyimpang dari jalan Islam atau berbagai peraturan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, maka orang tua tersebut tidak akan mendapat pertolongan, semoga bermanfaat untuk kita semua Aamiin ya rabbal 'alamiin.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x