Proses Dicabutnya Nyawa, Ternyata Malaikat Maut Mengintai Setiap 21 Menit Sekali

- 2 Agustus 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi Meninggal Dunia: Proses Dicabutnya Nyawa, Ternyata Malaikat Maut Mengintai Setiap 21 Menit Sekali
Ilustrasi Meninggal Dunia: Proses Dicabutnya Nyawa, Ternyata Malaikat Maut Mengintai Setiap 21 Menit Sekali /Portal Bandung Timur/heriyanto/

MANTRA SUKABUMI - Tahukah anda bahwa kematian selalu mengintai kita. Tidak ada yang bisa lari ketika malaikat Izrail sang pencabut nyawa datang menjemput.

Ternyata malaikat maut tidak hanya datang saat nyawa manusia akan dicabut, namun mencapai hingga 70 kali dalam sehari. Itu artinya Izrail menziarahi manusia setiap 21 menit sekali.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan kepada Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu anhu.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa Izrail datang dan memperhatikan wajah-wajah manusia yang sedang tertawa-tawa, seperti dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Senin, 2 Agustus 2021.

Maka berkatalah Izrail:"Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah ta'ala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersenang-senang bergelak tawa".

Manusia secar fitrah memang tidak bisa melihat malaikat yang gaib ini, kecuali orang-orang shalih yang senantiasa ingat akan kematian.

Golongan ini tidak lalai dan selalu sadar terhadap kehadiran malaikat maut, karena mereka selalu memperhatikan hadist-hadist Rasulullah SAW yang jelas menjelaskan mengenai perkara-perkara ghaib.

Malaikat Izrail diciptakan Allah SWT dengan wajah empat satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya.

Malaikat Izrail diberikan kemampuan luar biasa oleh Allah SWT sehingga dari ufuk barat hingga timur bisa dijangkaunya dengan mudah. Izrail memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki.

Salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.

Baca Juga: 3 Dosa Besar Istri Menolak Ajakan Suami, Mulai dari Dapat Laknat Malaikat hingga Tak Dapatkan Ridha Allah

Di dalam suatu riwayat di ceritakan bagaimana cara kerja Izrail mengtahui kapan manusia sudah tiba ajalnya: "Allah SWT telah menciptakan sebuah pohon di bawah Arsy yakni sidratul muntaha, dimana daunnya itu sama banyaknya dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan.

Jika seseorang itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya hanya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan.

Daun tersebut kemudian jatuh kepada Izrail, dengan begitu Malaikat Izrail mengetahui bahwa tugasnya mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut.

Para malaikat menyebutnya sebagai mayat di langit, meskipun hidup manusia tersebut masih 40 hari lagi. Setelah itu, akan jatuh dua titisan dari bawah Arsy pada daun menuliskan mayat langit ini, satu titisan berupa warna hijau dan satu lagi berupa warna putih.

Jika titisan yang berwarna hijau,maka alamatnya celakalah dia dalam menempuh ajal, dan kalau titisan putih jatuh pada daun orang yang nama ditulis pada daun itu, maka pertanda, berbahagialah orang itu saat ajal datang menjemputnya.

Untuk mengetahui tempat mati, maka Allah menjadikan malaikat Arham. Apabila Allah mencipta sesuatu kelahiran, Dia perintahkan malaikat Arham tersebut masuk ke dalam sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang akan diketahui di mana ia akan mati, lalu keluarlah seorang hamba itu menuju ke mana saja di pelosok bumi ini.

Kemudian pada saat kematian tiba, iapun akan kembali pada tempat pengembalian dari pada debu di mana di situlah ia akan menemui ajalnya."

Baca Juga: Keutamaan Wudhu Sebelum Tidur, Didoakan oleh Malaikat Salah Satunya

Sebagaima firman Allah subhanallahu wa ta'ala : Allah subhanallah berfirman : "Katakanlah, sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu, akan keluar juga ke tempat mereka terbunuh..." (Ali Imran : 154).

Subhanalla...begitu tertib tata cara kerja Allah SWT yang mungkin tidak akan bisa diterima oleh nalar manusia. Wallahualam bishawab.

Semoga kita termasuk golongan orang terakhir kalinya, kita berada dalam keadaan khusnul khatimah (baik di penghabisan).***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x