Inilah Amalan dan Kunci Sukses dari Ulama Kharismatik Turki, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi

- 11 Agustus 2021, 12:15 WIB
Inilah Amalan dan Kunci Sukses dari Ulama Kharismatik Turki, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi
Inilah Amalan dan Kunci Sukses dari Ulama Kharismatik Turki, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi /Pixabay/Goumbik

MANTRA SUKABUMI - Inilah amalan dan kunci sukses dari Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi.

Beliau Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi merupakan ulama kharismatik asal Buthan (Turki).

Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi dikenal dengan gaya bahasanya istimewa. Tulisannya proporsional dengan tema-tema yang diusungnya.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Isinya tidak melenceng dan keluar dari akar permasalahan dan kaya akan sumber-sumber rujukan.

Al-Buthi lahir pada tahun 1929 di Desa Jilka, Pulau Buthan (Ibn Umar), sebuah kampung yang terletak di bagian utara perbatasan antara Turki dan Irak.

Ia  berasal dari suku Kurdi, yang hidup da­lam berbagai tekanan kekuasaan Arab Irak selama berabad-abad.

Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi mengasuh halaqah pengajian di masjid Damaskus dan beberapa masjid lainnya di seputar kota Damaskus, yang diasuhnya hampir tiap hari. Majelis yang diampunya selalu dihadiri ribuan ja­ma’ah, laki-laki dan perempuan.

Selain mengajar di berbagai hala­qah, ia juga aktif menulis di berbagai me­dia massa tentang tema-tema keislaman dan hukum yang pelik, di antaranya ber­bagai pertanyaan yang diajukan kepada­nya oleh para pembaca.

Ia juga menga­suh acara-acara dialog keislaman di be­berapa stasiun televisi dan radio di Timur Tengah, seperti di Iqra‘ Channel dan Ar-Risalah Channel.

Dalam hal pemikiran, Al-Buthi diang­gap sebagai tokoh ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang gencar membela kon­sep-konsep Madzhab yang Empat dan aqidah Asy’ariyah, Maturidiyah, Al-Gha­zali, dan lain-lain, dari rongrongan pemi­kiran dan pengkafiran sebahagian go­longan yang menganggap hanya mere­ka­lah yang benar dalam hal agama.

Beliau wafat diserang bom bunuh diri tepat saat beliau mengisi Ta'lim di Masjid Jami' Al Iman di Kota Damaskus, Suriah, ba`da maghrib Kamis, 21 Maret 2013.

Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Ungkap Amalan Ulama Asal Banten yang Meninggal Saat Tuntun Baca Syahadat

Dilansir mantrasukabumi.com dari unggahan facebook Ulama Nusantara, Suatu ketika, almarhum Syeikhina Al-Buthi membesuk salah satu sahabatnya yang baru saja dioperasi, sahabatnya itu berkata,

"Saya sangat menyayangkan waktu anda yang sangat berharga harus terbuang untuk membesuk saya, karena waktu anda adalah milik umat."

Dengan senyum Syeikhina Al-Buthi menjawab:

"Ada dua jenis amalan dalam hidup kita, amalan lahir dan amalan batin, keduanya saling membutuhkan, tak terpisahkan. Semua pengajian, perkuliahan, seminar yang saya berikan, serta semua buku yang saya karang, itu adalah amalan lahir...

Sedangkan (amalan seperti) menziarahi orang sakit adalah amalan batin, amalan batin inilah rahasia suksesnya amalan lahir, dan amalan batinlah yang membuat amalan lahir menjadi berkah dan bermanfaat.

Terkadang, saat saya tenggelam dalam lautan buku dan tulisan, saya merasa ada sesuatu yang kurang, sepertinya saya harus melakukan amalan batin, akhirnya saya meletakkan buku, pena dan kertas, kemudian saya pergi menziarahi orang-orang saleh.

Kalau saya tidak melakukan itu, kebuntuan dan kekerasan akan merasuki hati saya, dan itu mempengaruhi pada pikiran, sehingga apa yang saya tulis terasa kering, kaku dan tidak ada manfaatnya."

Itulah rahasia kenapa almarhum Syeikhna Al-Buthi memiliki perkataan penuh hikmah yang mampu dipahami oleh berbagai lapisan jamaah, yang hadir di pengajian dan khutbah beliau terdiri dari orang awam dan orang terpelajar.

Baca Juga: Amalan Habib Sholeh Tanggul agar Semua Urusan Lancar dan Bahagia Dunia Akhirat dengan Lafadz Sholawat Mansub

Kata-kata beliau bisa dipahami oleh orang awam dan tidak membosankan bagi yang terpelajar.

Begitu juga tulisan-tulisan beliau, kalau pernah membaca buku karya beliau, tahu betapa indahnya coretan pena beliau.

Duduk dengan orang-orang shaleh, kapanpun yang dibicarakan adalah ilmu serta kebaikan, dalam kondisi sakitpun demikian.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah