Di dalam kitab Shohih Muslim diriwayatkan: Diriwayatkan dari shohabat Qotadah Ra. bahwa Rosulullah saw. Pernah ditanya mengenai puasa Asyuro. Maka Rosulullah saw. Berkata : “Puasa Asyuro itu melebur dosa satu tahun yang telah lampau”. (HR. Muslim).
Dalam praktek puasa Asyura, kita juga disunnahkan untuk berpuasa pada hari sebelumnya atau tanggal 9 Muharram (hari Tasua), hal ini bertendensi pada hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, yaitu:
Berbedalah kalian dengan ahli kitab (Yahudi), dan berpuasalah kalian sehari sebelum hari Asyura dan sehari setelahnya (HR. Muslim)
Dalam riwayat Rasulullah bersabda, seandainya Beliau masih hidup pada tahun berikutnya maka Beliau akan menjalankan puasa Tasu’a
Puasa Tasua ditujukan supaya puasa Asyura tidak menyerupai puasanya orang Yahudi. Karena orang yahudi hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja. Sedangkan hari sebelum dan sesudahnya mereka tidak menjalankan puasa.
Baca Juga: Amalan yang Dibaca Mbah Moen Setelah Shalat Magrib dan Subuh Agar Diangkat Derajatnya
2. Memperbanyak sedekah kepada keluarga dan anak yatim
Selain sunnah melakukan puasa pada hari Asyura, dianjurkan pula untuk memberikan kelonggaran kepada keluarga, yaitu dengan memberi nafaqoh lebih dari pada hari-hari biasa.
Hal ini merupakan anjuran dari Rasulullah saw. seperti dalam kandungan hadits berikut:
Barang siapa memberi kelonggaran rizki kepada keluarganya pada hari Asyura maka Allah akan memberinya kelonggaran kepadanya selama satu tahun.