Inilah Orang yang Dikatakan Rasulullah SAW Bangkrut di Hari Kiamat, Suka Berbuat Zalim di Dunia

- 19 Agustus 2021, 09:22 WIB
Inilah Orang yang Dikatakan Rasulullah SAW Bangkrut di Hari Kiamat, Suka Berbuat Zalim di Dunia
Inilah Orang yang Dikatakan Rasulullah SAW Bangkrut di Hari Kiamat, Suka Berbuat Zalim di Dunia /Pixabay/geralt

MANTRA SUKABUMI - Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bertanya kepada sahabatnya siapakah orang yang bangkrut di hari kiamat.

Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan bahwa orang yang bangkrut itu diibaratkan dengan kata 'muflis'.

Kata Rasulullah SAW yang dimaksud orang yang bangkrut di hari kiamat adalah orang yang suka berbuat zalim di dunia.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Perbuatan zalim bukanlah hal yang dibenarkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Allah SWT bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim.

Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19:  

وَمَنْ يَظْلِمْ مِنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا

"Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."

Zalim bisa diartikan sebagai perbuatan menggunakan milik orang lain tanpa hak. Al Jurjani mengatakan:

هو عبارة عن التعدِّي عن الحق إلى الباطل وهو الجور. وقيل: هو التصرُّف في ملك الغير، ومجاوزة الحد

“Zalim artinya melewati koridor kebenaran hingga masuk pada kebatilan, dan ia adalah maksiat. Disebut oleh sebagian ahli bahasa bahwa zalim adalah menggunakan milik orang lain, dan melebihi batas”

Menyambung pembahasan di atas, yang dimaksud Rasulullah SAW orang yang bangkrut di akhirat itu adalah orang yang suka berbuat zalim di dunia.

Hal tersebut sebagaimana yang terkandung dalam hadits Rasulullah SAW:

Baca Juga: dr Zaidul Akbar Jelaskaan Alasan Rasulullah SAW Anjurkan Bayi di Usia 1-7 Hari agar di Tahnik

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَاالْمُفْلِسُ؟ قَالُوا اَلْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَدِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ هِ فَإِنْ فُنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَ مَا عَلَيْهِ أُخِذَا مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ

Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?”. Sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda”. Sabda Nabi: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka (HR. Muslim).

Dari hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa ada 3 golongan manusia yang bangkrut di hari kiamat, seperti dilansir mantrasukabumi.com dari jabar.kemenag.id:

1. Mencaci dan memfitnah

Mencaci apalagi memfitnah merupakan perbuatan yang sangat tercela, dalam kehidupan sekarang, banyak orang yang melakukannya sehingga terjadi banyak konflik antar satu orang dengan orang yang lain atau antar satu kelompok dengan kelompok lainnya.

Dalam konteks fitnah, hal yang sangat tragis adalah orang yang tidak bersalah dituduh sebagai orang yang bersalah, sedangkan orang yang bersalah seolah-olah menjadi tidak salah, namun hal ini sebenarnya sangat merugikan pelakunya.

Baca Juga: Setan Ternyata dapat Menginap di Hidung, ini Cara untuk Mengusirnya Berdasarkan Hadits Rasulullah SAW

2. Memakan harta orang lain

Mencari harta merupakan sesuatu yang diperintah Allah SWT sehingga memiliki keutamaan yang sangat tinggi dan mulia.

Namun mencarinya tetap tidak boleh sampai menghalalkan segala cara, baik dengan menipu apalagi dengan mengambil harta orang lain.

Dan yang sangat tragis adalah bila ia berusaha mendapatkan legalitas hukum untuk “menghalalkan” apa yang bukan miliknya itu, baik melalui notaris maupun hakim yang bisa disogok.

Inilah yang oleh Rasul SAW dikelompokkan sebagai orang yang bangkrut, Allah berfirman: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantaramu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan harta benda orang lain dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (QS. Al Baqarah [2]:188).

3. Menganiaya dan membunuh

Sesama manusia sebenarnya kita ini bersaudara yang membuat kita harus saling menyayangi dan menghormati, bahkan saling melindungi bila ada pihak lain yang menganggunya.

Karena itu jangan sampai seseorang menganiaya orang lain, apalagi sampai membunuhnya tanpa alasan yang bisa dibenarkan, Allah SWT berfirman:

Baca Juga: Penghuni Langit Ketakutan Saat Rasulullah SAW Naik ke Langit Pertama Ketika Isra Miraj

Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya (QS. An Nisa [4]:93).

Manakala manusia termasuk ke dalam kelompok orang yang bangkrut, maka nilai kebaikan yang ia lakukan di dunia, baik dalam konteks peribadatan kepada Allah SWT maupun dalam hubungannya dengan sesama manusia akan dijadikan sebagai penebus dosanya itu kepada orang yang dirugikannya.

Namun karena begitu besar dosanya itu, maka iapun harus menutupi dosanya itu dengan azab neraka jahannam yang tiada terkira pedihnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: jabar.kemenag.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah