Bagaimana Hukum Ngaji Lewat YouTube, Gus Baha: Kebaikan Tak Perlu Izin

- 21 Agustus 2021, 06:04 WIB
Bagaimana Hukum Ngaji Lewat YouTube, Gus Baha: Kebaikan Tak Perlu Izin
Bagaimana Hukum Ngaji Lewat YouTube, Gus Baha: Kebaikan Tak Perlu Izin /Tangkap layar dari kanal Youtube Kumparan Dakwah

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim dalam suatu kesempatan ditanya soal hukum mengaji melalui YouTube.

Pertanyaan ini muncul di hadapan Gus Baha karena melihat  fenomena zaman sekarang banyak ustadz yang memanfaatkan platform YouTube sebagai media dakwah.

Oleh karenanya, banyak juga orang yang memanfaatkan hal tersebut. Dalam kata lain menyerap ilmu lewat YouTube.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Lalu bagaimana pandangan islam mengenai hukum ini? Hal ini pun sebetulnya pernah dibahas Gus Baha dalam kajian kitabnya.

Menurut Gus Baha, mengaji adalah suatu kebaikan. Dan kebaikan itu katanya tidak perlu meminta izin, seperti halnya kita menyimak ilmu lewat YouTube.

Hal demikian kata Gus Baha tetap saja berkah dan diperbolehkan.

"Itu tetap barokah, karena kebaikan tidak perlu meminta izin. Kalau kebaikan minta izin ya jadi repot! Hehe", Ucap Gus Baha. Sebagaiama dikutip mantrasukabumi.com dari iqra.id.

Gus Baha juga menyampaikan yang menjadi rujukan atau dalil yang membahas kebolehan melakukan kebaikan tanpa meminta izin itu dalam kitab fikih.

"Jadi, dalam kitab fiqih disebut iktifaan bi idznis-syar’i (إكتفاء بإذن الشرع), karena syara’ akan memberi izin sama kebaikan", ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Walau Tak Baca Fatihah, Sholat Tetap Sah? Begini Penjelasan Gus Baha

Kemudian Gus Baha menambahkan semua kebaikan itu cukup iktifaan bi idznis-syar’i (إكتفاء بإذن الشرع).

Dalam kesempatan lain, Gus Baha juga pernah menyampaikan kebaikan itu pasti sudah benar.

Dengan ketemu langsung atau tidak, secara sanad itu sudah cukup.

Cuma ada kebenaran yang butuh jelimet (detail) dan butuh tahqiq (pengkajian). Nah, itu yang harus ketemu langsung.

Tapi, kalau kebenaran umum itu tidak perlu ketemu. Karena kebenaran bahasa lainnya adalah al-ma’ruf (المعروف), yakni sesuatu yang mudah dikenali oleh akal, nurani, dan sistem sosial.

Baca Juga: Gus Baha: Mayit Diampuni Berkat Doa Imam Syafi'i ini Bacaan Doanya

Sedangkan lawan kata ma’ruf, munkar (المنكر) adalah sesuatu yang aneh.

Kata Gus Baha, kebaikan-kebaikan ini tidak butuh sanad karena semua pasti kenal.

Makanya, kebaikan itu disebut al-ma’ruf bermakna عرفه العقل (akal mudah menerima), sedangkan munkar bermakna أنكره العقل (akal menjadi aneh).***

Editor: Robi Maulana

Sumber: iqra.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah