Mbah Moen Sebut 3 Permintaan Rasulullah Dikabulkan, Namun 1 Permohonannya Ditolak Allah

- 22 Agustus 2021, 05:00 WIB
Mbah Maimoen. /(Instagram@nibrosuzzaman)
Mbah Maimoen. /(Instagram@nibrosuzzaman) /

MANTRA SUKABUMI - KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen mengatakan ada satu permintaan Rasulullah dari empat permintaannya yang ditolak Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan Mbah Moen dalam catatannya berjudul "Tsunami, Ahuwa 'Adzabun am Mushibatun", Sebuah kitab yang ditulis Mbah Moen setelah peristiwa Tsunami di Aceh belasan tahun silam. 

Catatan Mbah Moen tersebut ditulis pada 27 Jumadil Awwal 1427 H silam dan kembali diunggah di laman ppalanwar.com pada 8 Oktober 2018.

Baca Juga: Amalan Mbah Maimoen Zubair agar Rezeki Mengalir Deras dan Barkah, Baca Doa Ini Setelah Shalat

Baca Juga: Ingin Rumah Tangga Berkah dan Rezeki Mengalir Deras, Ini Amalan Mbah Maimoen Tiap Masuk Rumah

Mbah Moen menjelaskan 4 permintaan Rasulullah tersebut berkaitan dengan firman dalam Al quran.

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَىٰ أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ ۗ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ

 “Katakanlah, Dia-lah yang berkuasa untuk mengirimkan adzab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebaian yang lain, perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya).” (QS. Al-An’am:65).

Menurut Mbah Moen, dalam Tafsir Jalalain diterangkan sebagai berikut:

عَذَاباً مِنْ فَوْقِكُمْ

Adzab dari langit seperti petir.

أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ

Adzab dari bawah kaki kalian seperti kekeringan.

شِيَعًا

kelompok-kelompok yang nafsunya berbeda-beda

وَيُذِيْقُ بَعْضُكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ

peperangan.

Imam as-Showi menurut Mbah Moen menerangkan bahwa keempat pokok di atas terjadi sebelum hari kiamat, akan tetapi dua yang terakhir telah terjadi sejak zaman sahabat, sedangkan dua yang pertama diakhirkan oleh Allah SWT hingga mendekati hari kiamat.

"Demikianlah, namun para ulama mengatakan, kalaupun dua yang terakhir ini terjadi dekat hari kiamat, akan tetapi adzab atas orang-orangnya tidak kolektif dalam arti menimpa masyarakat umum seperti bencana lainnya seperti yang terjadi pada umat terdahulu," ujar Mbah Moen.

Mbah Moen lantas mengutip pernyataan Imam as-Showi yang menerangkan hal tersebut di atas sebagai berikut:

Pertama : Dua yang terakhir telah terjadi sejak zaman sahabat. Tentang kalimat tersebut, Ubay bin Ka’ab mengatakan: ada empat pokok peristiwa, dua terjadi 25 tahun setelah wafatnya Nabi SAW, yaitu orang-orang terpecah ke beberapa kelompok (yang didasarkan hawa nafsu), serta terjadinya peperangan. Tinggal dua pokok peristiwa kekeringan dan peristiwa alam.

Baca Juga: Amalan Mbah Moen dan Gus Baha Agar Rezeki Lancar dan Berkah, Baca Doa Ini Tiap Masuk Rumah

Kedua : Kalaupun dua yang terakhir ini terjadi dekat hari kiamat, akan tetapi atas orang-orangnya tidak kolektif- dalam arti menimpa masyarakat umum seperti bencana lainnya seperti yang terjadi pada umat terdahulu. 

Sebab adanya pengertian ini adalah munculnya hadits yang menunjukkan kepada tiadanya kejadian adzab dari atas dan bawah terhadap umat Nabi SAW, dan keduanya terjadi terhadap umat terdahulu.

Nabi SAW bersabda: “Saya meminta empat hal kepada Tuhanku, tapi diberi tiga, dan Dia mencegahku dari satu hal itu. Saya meminta kepada-Nya agar umatku tidak sepakat dalam kesesatan, dan dikabulkan. Saya meminta kepada-Nya agar tidak menjadikan musuh selain dari golonganku, dan dikabulkan.

Saya meminta kepada-Nya agar tidak menimpakan bencana berupa angina, dan dikabulkan. Saya meminta kepada-Nya agar mencampurkan umatku dalam berbagai golongan dan yang berperang satu sama lain, namun Dia menolaknya.”

Dari sisi lain, Hadits Nabi SAW di atas, dan juga pendapat Ubay bin Ka’ab juga memperkuat dua hal tersebut.

Bisa disimpulkan bahwa yang dimaksudkan dengan terjadi adalah terjadi sekalipun tidak dalam bentuk “membinasakan” (al-Isti’shol) secara menyeluruh, dan demikian pula yang dimaksudkan dengan tidak terjadi adalah tidak terjadi dalam bentuk membinasakan secara menyeluruh.

Baca Juga: 3 Tips Memilih Istri Menurut Mbah Maimoen Zubair, Salah Satunya Jangan yang Suka Berdandan

Tafsir yang tepat ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jair dari al-Hasan al-Bashri, bahwa ketika ayat tersebut di atas turun, Nabi SAW berdiri dan mengambil air wudlu, kemudian berdoa kepada Allah SWT supaya tidak menimpakan adzab dari atas, dari bawah, menciptakan kelompok-kelompok, serta menghilangkan peperangan (keganasan satu sama lain), sebagaimana yang ditimpakan semuanya kepada Bani Israel.

Maka, malaikat Jibril pun turun dan menjelaskan, “Wahai Muhammad, engkau telah meminta empat hal kepada Tuhamnu, maka Tuhanmu memberikan dua dan menolak yang dua.

Ummatmu tidak akan ditimpa adzab, baik dari atas maupun dari bawah, yang membinasakan mereka, karena adzab seperti itu, yakni adzab dari atas maupun dari bawah yang membinasakan, adalah adzab untuk umat (terdahulu) yang sepakat dalam mendustakan nabi, menolak kitab suci Tuhan.

Akan tetapi, ummatmu diberi (ditimpakan) kelompok-kelompok dan saling merasakan keganasan satu sama lain.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui jika Rasulullah berdoa dengan 4 permintaan, namun hanya 3 permohonan yang dikabulkan Allah SWT, yakni

1. Rasulullah meminta kepada Allah agar umatnya tidak sepakat dalam kesesatan, dan dikabulkan.

2. Rasulullah meminta kepada Allah agar tidak menjadikan musuh selain dari golonganku, dan dikabulkan.

3. Rasulullah meminta kepada Allah agar tidak menimpakan bencana berupa angina, dan dikabulkan.

4. Rasulullah meminta kepada Allah agar mencampurkan umatku dalam berbagai golongan dan yang berperang satu sama lain, namun Allah menolaknya.***

Editor: Andriana

Sumber: ppalanwar.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah