Sayang, istri galak. Tapi, segalak-galaknya istrimu tadi jika ditimbang itu tidak sebanding dengan kebahagiaanmu memiliki anak.
Apalagi jika wajah anakmu tidak ada yang mirip istrimu, bisa-bisa malah tambah senang. Hehehe
Soalnya, biasanya kalau perempuan melihat anaknya itu nakal itu bilang, “Ancen koyo bapake..!” Semua kesalahan ditimpakan kepada suami.
وقال تعالى: وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـَٔرُوْنَۚ
(Qur’an Surat An-Nahl Ayat 53)
Makanya, saya itu kagum dengan ulama zaman dulu. MasyaAllah luar biasa.
Kiai mubalig sekarang tidak mungkin memikirkan hal itu. Orang itu kalau pidato pasti asal ngomong “Orang yang mengaji dan melihat wajah ulama adalah ibadah.” Itu ya benar, tapi hukum Allah itu detail.
Termasuk yang dibahas detail itu adalah hukum suami-istri. Sampai pertengkaran suami-istri itu pun dibahas oleh Allah, karena memang potensinya itu memang ada.
Sampai Allah itu berfirman:
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
(Qur’an Surat An-Nisa’ Ayat 19)