Isi Kandungan Surat Al An'am Ayat 152 Teks Arab, Terjemahan dan Asbabun Nuzul

- 22 Agustus 2021, 21:33 WIB
Ilustrasi/ Isi Kandungan Surat Al An'am Ayat 152 Teks Arab, Terjemahan dan Asbabun Nuzul
Ilustrasi/ Isi Kandungan Surat Al An'am Ayat 152 Teks Arab, Terjemahan dan Asbabun Nuzul /Pixabay/Ejup Lila

MANTRA SUKABUMI - Terkait larangan mendekati harta anak yatim serta keharusan menyempurnakan timbangan, berikut isi kandungan surat Al An'am Ayat 152 teks Arab, terjemahan dan Asbabun Nuzul.

Isi kandungan surat Al An'am Ayat 152 setidaknya mengandung 2 hal pokok seputar larangan mendekati harta anak yatim serta keharusan menyempurnakan timbangan. 

Asbabun Nuzul dari surat Al-An'am ini diceritakan oleh Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Imam Tabrani dari Ibrahim ibnu Nailah dari Ismail ibnu Umar dari Yusuf ibnu Atiyyah dari Ibnu Aun dari Nafi' dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Surat Al-An 'am diturunkan kepadaku sekaligus dan diiringi oleh tujuh puluh ribu malaikat dari mereka terdengar suara gemuruh karena bacaan tasbih dan tahmid”.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An-Nahl Ayat 78, Allah Berikan Bekal Kepada Manusia Berupa Penglihatan hingga Akal

Ayat 152 dari surat Al-An'am ini menjelaskan tentang larangan mendekati harta anak yatim, artinya mengambil harta anak yatim tanpa alasan yang jelas atau juga mengambil keuntungan dari harta anak yatim tersebut.

Apabila menggunakan harta anak yatim dengan cara yang lebih bermanfaat hal ini dibolehkan seperti menjamin keutuhan hartanya dan membayarkan zakatnya apabila sudah mencapai nisab.

Dalam surat Al-An'am ayat 152 ini juga menjelaskan tentang keharusan menyempurnakan timbangan, larangan mengurangi timbangan walaupun hal ini merupakan yang sangat sulit dilakukan oleh penjual.

Hal ini lebih jelasnya dijelaskan dalam surat Al-An'am ayat 152 sebagi berikut :

وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ ۚوَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِۚ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۚ وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْاۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَۙ

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”

Ayat 152 surat Al-An'am di atas diawali dengan larangan mendekati harta anak yatim seperti mengambil hartanya dengan alasan yang dibuat-buat, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat dan lebih menguntungkan seperti menginvestasikannya agar berkembang atau menjaga agar keutuhannya terjamin termasuk juga membayar zakatnya jika telah mencapai satu nisab sampai dia mencapai usia dewasa dan mampu mengelola hartanya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Az-Zariyat Ayat 56, Tujuan Diciptakannya Jin dan Manusia

Disamping itu, ayat 152 dari surat Al-An'am ini memerintahkan kepada kita untuk menyempurnakan takaran dan timbangan secara adil. Tidak boleh merekayasa untuk mengurangi takaran atau timbangan dalam bentuk apa pun. Namun demikian karena untuk tepat 100 % dalam menimbang adalah sesuatu yang sulit, maka dibuat kesepakatan antara penjual dan pembeli berupa kerelaan agar jangan sampai menyulitkan keduanya.

Penjual tidak diharuskan untuk menambahkan barang yang dijual melebihi dari kewajibannya, pembeli juga merelakan jika ada sedikit kekurangan dalam timbangan karena tidak sengaja. Ayat ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak ingin memberatkan pemeluknya.

Penjelasan berikutnya dari surat Al-An'am ayat 152 ini adalah perintah untuk berbicara dengan jujur seperti pada saat bersaksi atau memutuskan hukum terhadap seseorang. Sebab yang namanya kejujuran dan keadilan adalah inti persoalan hukum.

Kejujuran dan keadilan harus tetap dapat ditegakkan sekalipun yang akan menerima akibat dari hukuman tersebut adalah kerabatnya sendiri. Keadilan hukum dan kebenaran di atas segalanya jangan sampai keadilan hukum terpengaruh oleh rasa kasih sayang terhadap keluarga. Semua itu bertujuan agar masyarakat bisa hidup damai, tenang, dan tenteram.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Muminun Ayat 12-14, Teks Arab dan Terjemahannya

Ayat ini diakhiri dengan perintah untuk memenuhi janji kepada Allah, yaitu mematuhi ketentuan yang digariskan oleh-Nya, baik dalam ibadah, muamalah, maupun lainnya. Memenuhi janji ini akan mendatangkan kebaikan bagi manusia, yaitu agar kita melakukan apa yang diperintahkan dan menghindari segala larangan, dan juga agar kita saling mengingatkan.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Qur'ankemenag.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah