Gus Baha Jelaskan Pentingnya Toleransi Beragama agar Islam Tidak Disakiti

- 26 Agustus 2021, 22:03 WIB
Gus Baha, Jangan dikerdilkan, Soekarno mendirikan bangsa ini bukan hanya untuk PDIP saja, atau partai nasionalis saja, atau Soekarnois
Gus Baha, Jangan dikerdilkan, Soekarno mendirikan bangsa ini bukan hanya untuk PDIP saja, atau partai nasionalis saja, atau Soekarnois /tangkapan layar Instagram.com/@ngajionline_gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli Qur’an dan Tafsir asal Kab. Rembang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Dalam suatu acara di IAI Tribakti Lirboyo Kediri, Gus Baha pernah menerangkan tentang larangan menghina agama lain sebagai bentuk cinta kepada agama Islam.

Simak penjelasan Gus Baha tentang satu cara supaya agama Islam tidak disakiti.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Berikut penjelasan dari Gus Baha yang dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube NU Online pada 26 Agustus 2021.

Di antara kitab yang saya pelajari serius berjudul Syajatarul Ma’arif. Kitab ini salah satunya menjelaskan, peristiwa-peristiwa khusus dalam Al-Qur’an dipahami secara umum.

Contohnya, ada bab yang sesuai dengan konteks Indonesia, tentang menutup pintu potensi-potensi yang tidak baik. Terus beliau (pengarang kitab Syajatarul Ma’arif) mengutip ayat:

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.”

(Qur’an Surat Al-An’am 108)

Baca Juga: Gus Baha: Surga Neraka Tak Penting, yang Penting Relasi

Dulu para sahabat saking semangatnya dalam berislam itu sering bilang, “Jancuk Lata (اللات), jancuk Uzza (العُزَّى).” Jadi ini tidak jauh-jauh dari misuh (menghina), karena sudah dicap cangkem elek.

Terus mereka, “Kalau tuhan saya jancuk, jancuk juga tuhan kamu.”

Akhirnya Allah bilang begini, “Muhammad, umatmu beritahu agar tidak menghina berhala, korbannya Aku.

Makanya turun ayat:

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ

Oleh Syekh Izzuddin bin Abdissalam yang dikenal dengan Sulthonul Auliya’ dibuatkan bab mudah sekali, yakni bab saddud dzara’i.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Kalau Allah SWT akan Marah dengan Orang yang Suka Klaim Dirinya Begini

Jadi, kalau kamu ingin Allah tidak dipisuhi (dihina) dan Islam tidak disakiti, kamu jangan menyakiti agama lain. Itu bagian dari mencintai Islam.

Jangan kira, kita hormat sama agama lain karena ikrar, tapi itu bagian dari mencintai Islam!

Ini penting saya utarakan!

Sehingga peristiwa khusus ini bisa ditarik kesimpulan secara umum, Qur’an dan hadis mengawal kita hingga Hari Kiamat.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah