Sebetulnya Bumi Itu Bulat atau Datar Sih? Begini Penjelasan Gus Baha

- 2 September 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Bumi /WikiImages/Pixabay



MANTRA SUKABUMI - Dalam salah satu kajian, Gus Baha menjelaskan tentang perbedaan pendapat soal bentuk bumi.

Ahli tafsir asal Rembang, Gus Baha menjawab pertanyaan terkait bentuk bumi itu bulat atau datar.

Dilansir mantrasukabumi.com dari video di kanal Youtube ngaji online Murid Mbah Moen ini menjelaskan dengan mengulas arti hakikat dan istilah, sehingga mudah dipahami pendengarnya.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Gus Baha terlebih dahulu menjelaskan Surat Al-Kahfi Ayat 86 mengenai kisah Raja Dzulqarnain disebutkan bahwa raja tersebut melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam.

Menariknya dalam Al-Qur'an menyebutkan bahwa matahari "bisa" tenggelam di dalam laut.

Padahal, kita semua tahu bahwa matahari berada di luar angkasa dan ukurannya jauh lebih besar, melebihi ukuran seluruh samudera di Bumi tentunya.

Tapi sebetulnya, bukanlah mataharinya yang tenggelam, melainkan pandangan Raja Dzulqarnain-lah yang melihat matahari tenggelam.

Gus Baha mengatakan bahwa hal ini menjadi perdebatan di kalangan mufassir.

Tentang apakah sifat-sifat Allah (yang disebutkan dalam firman-firman-Nya) dapat dipahami secara hakikat atau yang manusia kenali (mashadiqul lafdzi).

Misalnya, dalam Surah Muhammad Ayat 7 yang menyebutkan hal sebagai berikut. "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

"Ini jika dipahami bahwa Allah membutuhkan pertolongan, bisa-bisa kita kafir." Ucap Gus Baha.

"Kita juga bisa melihatnya dari kalimat tasbih, SubhanAllah. Kalau kita meyakini bahwa kalimat tasbih kita menambah kesucian Allah, dari yang sudah Maha Suci menjadi lebih suci. Bisa-bisa kita masuk neraka."

Maka dari itu, kata Syeikh Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Syeikh Abu Bakar Al-Baqilani, semua lafadz itu tidak bermakna.

Yang memaknai itu hati masing-masing. Bahasa hanyalah media komunikasi. Kalimat tidak selalu benar.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Ahli Kubur Setiap Malam Jumat Pulang ke Rumah? ini Jawaban Gus Baha

Termasuk ketika Al-Qur'an membahas bentuk bumi yang ditengarai berbentuk datar. Dalam QS Al Ghasyiyah Ayat 20, Allah berfirman:

وَاِلَى الۡاَرۡضِ كَيۡفَ سُطِحَتۡ

"Dan bumi bagaimana dihamparkan..?"

Makna dihamparkan ini adalah seperti karpet. Karpet berbentuk datar. Karpet jelas tidak berbentuk bola. Maksudnya "Seperti karpet" adalah dalam pandangan mata (Fi nadzaril ‘aini). Hakikatnya seperti apa?

Menurut ilmu pengetahuan, jelas bahwa Bumi itu berbentuk bulat menyerupai bola yang pepat di tengah. Lalu, mengapa disebutkan bahwa Bumi berbentuk "hamparan" yang seperti karpet..?"

Ini seperti kutu yang ada di kepala kita pun bisa saja menyebut kepala kita "hamparan seperti karpet".

Buktinya, mereka bisa pergi kesana kemari, mengira kepala kita datar. Tapi, apakah kepala kita datar seperti karpet?

Sekali lagi, inilah yang namanya ilmu Nadzar (pandangan), diambil dari ayat sebelum-sebelumnya, yaitu "Afala yandzuruna", (maka tidakkah mereka memperhatikan) (QS. Al Ghasyiyah : 17).

Makanya keliru kalau ada Kiyai membantah: "Bumi itu tidak bulat, tapi Flat. Dalilnya "dan bumi bagaimana dihamparkan"?

Ya Bumi yang kita injak sekarang secara lahiriyah memang seperti karpet. Kamu lari kemana pun mirip hamparan. Tapi apakah hakikatnya seperti itu? Paham nggeh..?.***


Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x