Kenapa Orang Baik Selalu Dikecewakan dan Tersakiti? Begini Penjelasan Gus Baha

- 3 September 2021, 09:20 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Gus Baha'/@nasihat_gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha pernah menjelaskan alasan kenapa orang yang baik itu selalu tersakiti dan dikecewakan.

Gus Baha sebelumnya bercerita orang-orang sholeh seperti para wali, yang dikategorikan mereka adalah orang baik.

Namun tak sedikit dari mereka mendapat kecaman, ejekan dan hinaan dari umatnya.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Lalu Gus Baha sebut bahwa memang orang baik itu selain banyak yang mencintai, juga berpotensi banyak yang menyakiti.

Bahkan kata Gus Baha, syarat menjadi orang baik itu harus siap tersakiti, karena para nabi, wali, dan sholihin pun begitu.

"Karena syarat utama menjadi orang baik mesti mengalami disakiti", ucap Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube Santri Muda Gus Baha, 3 September 2021.

Gus Baha mencontohkannya kepada seorang wali Allah, Imam Syatibhi.

Menurut Gus Baha, Imam Syatibhi itu adalah seorang wali.

Beliau mendapat pangkat kewalian salah satunya karena kesabarannya menghadapi orang-orang yang menyakitinya.

"Makanya imam syatibhi itu jadi wali itu berkat itu (sering tersakiti)", ucap Gus Baha.

Bahkan kata Gus Baha, Imam Ghazali itu pernah suatu hari berangkat uzlah.

Namun ketika sudah uzlah, Imam Ghazali ditemui wali-wali Allah dalam mimpi.

Baca Juga: Rahasia Hajar Aswad di Pojok Ka'bah, Gus Baha: Doa di Situ Mustajab

Kemudian wali tersebut berpesan kepada Imam Ghazali dengan membacakan penggalan ayat: واوفوا في سبيله .

Makna yang terkandung dalam ayat tersebut adalah, bahwa para wali, nabi, orang-orang baik pasti mengalami yang namanya disakiti.

Mendengar ayat tersebut kemudian Imam Ghazali menyadari, bahwa sikapnya beruzlah adalah hal yang kurang tepat.

Karena dengan uzlah maka tidak akan ada orang yang berkata, bersikap yang membuat beliau merasa tersakiti.

Padahal, itu akan menjadi sebab naiknya pangkat kesholehan seseorang jika dihadapi dengan kesabaran.

Lalu pada intinya Imam Ghazali menyimpulkan "tidak boleh seperti ini".

"Ternyata saya uzlah itu karena tidak siap mendengar kalimat-kalimat buruk dari makhluk" (pernyataan Imam Ghazali).***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah