MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab mengungkap makna sholeh serta cara menjadikan anak sholeh.
Dalam sebuah hadits disebutkan jika salah satu amal yang tidak akan putus meskipun telah meninggal adalah anak sholeh yang mendoakan orangtuanya.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Baca Juga: Deddy Corbuzier Diajak Nyari Angin Mantan Kepala BIN Hendropriyono, Ini yang Dibicarakan
Baca Juga: Amalan Sholawat Saat Mandi Sepertiga Malam Sebelum Sholat Tahajjud Agar Berwibawa
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali karena tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim).
Lantas apa sebenarnya makna sholeh itu? Apakah doa yang diterima itu hanya dari anak yang sholeh yang telah terpenuhi syarat-syaratnya?
"Sholeh itu artinya adalah terpenuhinya nilai-nilai terhadap sesuatu maka ia dianggap sholeh. Kursi ini sholeh kalau dia punya kaki sehingga bisa diduduki, kalau enggak bisa diduduki dia tidak sholeh," ujar Quraish Shihab.