Jika Dihamparkan Seperti Karpet, Benarkah Bumi Itu Datar? Begini Penjelasan Gus Baha

- 12 September 2021, 21:10 WIB
Jika Dihamparkan Seperti Karpet, Benarkah Bumi Itu Datar? Begini Penjelasan Gus Baha./*
Jika Dihamparkan Seperti Karpet, Benarkah Bumi Itu Datar? Begini Penjelasan Gus Baha./* /Instagram/@ceramahgusbaha

Tentang apakah sifat-sifat Allah (yang disebutkan dalam firman-firman-Nya) dapat dipahami secara hakikat atau yang manusia kenali (mashadiqul lafdzi).

Misalnya, dalam Surah Muhammad Ayat 7 yang menyebutkan hal sebagai berikut. "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

"Ini jika dipahami bahwa Allah membutuhkan pertolongan, bisa-bisa kita kafir." kata Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube pada Minggu, 12 September 2021.

Baca Juga: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif Resmikan Pengeboran Slim Hole Panas Bumi Cikakak Sukabumi

"Kita juga bisa melihatnya dari kalimat tasbih, SubhanAllah. Kalau kita meyakini bahwa kalimat tasbih kita menambah kesucian Allah, dari yang sudah Maha Suci menjadi lebih suci. Bisa-bisa kita masuk neraka," jelasnya.

Seorang waliyullah, Abu Yazid Al-Busthami pernah mukasyafah (dibukakan rahasia Allah). Beliau membaca "Subhanallah, Subhanallah.

"Abu Yazid, apa yang kau baca?" "Baca Tasbih ya Rabb". "Apa itu Tasbih?" "Menyucikan Engkau Ya Rabb."

"Apakah Aku tidak suci sehingga perlu kau sucikan?" Mendengar itu, Abu Yazid menangis kemudian belajar ilmu Nahwu.

Makanya kata Sayyid Abdullah Al-Haddad: "Hamba mengesakan Tuhan, Maha Suci Allah dari pengesaanku, sedangkan Dia adalah esa. Kalimat itu keluar saking takutnya salah.

Maka dari itu, kata Syeikh Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Syeikh Abu Bakar Al-Baqilani, semua lafadz itu tidak bermakna.

Halaman:

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x